two

2K 196 3
                                    

"HEI! KALIAN MAU KEMANA?!" tanya Hanbin sembari berteriak karena melihat Jennie dan Lisa keluar dari gimnasium.

Bukan apa-apa, Hanbin adalah ketua kelas XI-B tentu sudah seharusnya ia mengkhawatirkan dan sebisa mungkin menjaga teman sekelasnya. Melihat Jennie dan Lisa keluar dari gimnasium berhasil membuatnya kehabisan akal.

Apa yang mereka berdua lakukan? batinnya tidak mengerti.

Tanpa pikir panjang, Hanbin menerobos kerumunan murid-murid---yang sedang heboh karena ulah Lisa dan Jennie---dan menyusul mereka berdua di luar.

Begitu Hanbin membuka pintu, pemandangan tak mengenakan terlihat. Darah dimana-mana dan perabotan sekolah terlihat hancur berantakan.

"Lisa!" panggil Hanbin keras, saat ini ia tak memikirkan hal lain terkecuali teman sekelasnya itu. Sembari berjalan, Hanbin terus memanggil nama temannya itu.

"Jen---"

Ucapan Hanbin terputus karena tangannya sudah ditarik duluan. Nampak Lisa dengan jari telunjuk yang menempel di bibirnya. Hanbin masih terkejut, jantungnya bahkan berpacu sangat kencang.

Saat ini mereka sedang bersembunyi di sudut tangga menuju lantai atas.

"Selamat, kau berhasil memancing para zombie kemari." ujar Lisa dengan seriangaian tajam.

"Maksudmu?" tanya Hanbin tak mengerti.

"Don't you ever watch zombie movies?" tanya Lisa kesal, dan Hanbin menggeleng sebagai jawaban.

"Then stay back and watch." ujar Lisa sembari mengeluarkan pistol miliknya. Hanbin membelalakkan matanya, hampir berteriak, namun Lisa segera membekap mulut Hanbin.

Lisa perlahan bangkit dari duduknya, dan mulai menajamkan indra penglihatannya dan juga pendengarannya. Ia melirik ke sekitar, saat dirasanya aman. Lisa memberikan isyarat---berharap Hanbin mengerti---untuk maju. Untungnya Hanbin mengerti dan perlahan berjalan mendekat ke arah Lisa tanpa bersuara. Lisa pun memimpin jalan diikuti oleh Hanbin dibelakangnya. "Kau kembali ke gimnasium. Aku akan mencari Jennie."

Hanbin terlihat ragu namun. "Kau ikut denganku, kalau Jennie tidak ada baru kau boleh mencarinya."

Kali ini Lisa lah yang ragu, namun perlahan ia mengangguk. Mereka pada akhirnya kembali ke kelas dengan selamat, disambut dengan tatapan bertanya-tanya dari semua murid.

"Lisa!" pekik Jisoo senang.

Jisoo memeluk Lisa dengan erat, sangat erat. Bahkan Lisa hampir kehabisan nafas. "Kau akan membunuhku." Jisoo segera melepas pelukannya dan menatap Lisa bertanya-tanya.

"Kami tadi berpencar untuk mempersingkat waktu. Sepertinya dia belum kembali, aku akan mencarinya." jelas Lisa singkat.

Jisoo menatap Lisa ragu, ragu untuk mengatakannya. Dan Lisa menangkap maksud itu. "Kenapa? Kau melihat sesuatu?" tanya Lisa.

"Pilihan terbaik adalah meninggalkan sekolah." ujar Jisoo

"Kau yakin?" tanya Lisa memastikan.

Sepertinya yang kalian lihat, Jisoo adalah anak indigo. Tanpa diundang atau diminta, penglihatan akan masa depan itu terus menghantui kepala Jisoo.

"Jiyong, dia akan membuat keributan yang memancing para zombie." ujar Jisoo ketakutan.

"Rosé." panggil Lisa.

Rosé menghampiri mereka, "Ada apa?"

"Keep your eye on Jiyong." perintah Lisa diangguki oleh Rosé.

apocalypse; ㅡblckbgtn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang