Jennie merogoh ponsel miliknya dari dalam kantung celana karena ia merasa ada getaran kecil yang dikeluarkan.
Nomor asing, itulah yang dilihat Jennie. Ia merasa jika itu mungkin saja penting, maka ia memutuskan untuk mengangkatnya.
"Mau kabur kemana?" tanya orang diseberang membuatnya mengernyit bingung.
"Siapa kau?" tanya Jennie ketus.
"Aku? Tidak penting, yang lebih penting adalah bagaimana kalian akan keluar dari sekolah ini."
Jennie menggeram marah lalu segera mematikan sambungan. "Kita pergi." titah Jennie yang tidak mau dibantah, Seulgi dan Irene sampai bergidik ngeri mendengar suara Jennie yang amat sangat dingin.
Mereka pun segera bergegas pergi, menuju gerbang sekolah langsung, tanpa mampir ke Ruang Musik terlebih dahulu.
×
Tak membutuhkan waktu lama bagi Lisa dan yang lainnya untuk mencapai gerbang depan sekolah.
Lisa dengan mudah mendapati Yoongi dan Hoseok sedang menunggu di depan gerbang. Mereka terlihat cemas. "Ada apa?" tanya Lisa langsung.
"Gerbangnya." jawab Jennie yang muncul dari samping.
Lisa menghembuskan napas lega, ada alasan dibalik kenapa ia tidak memberitahu Jennie, dan mungkin kalian sudah tahu kenapa.
Lisa melihat ke arah gerbang yang di kunci dan digembok itu. "Kalian bisa memanjat kan?" tanya Lisa memastikan.
Jisoo, Irene, dan Seulgi menggeleng pelan. "Oke, kalian duluan." Mereka membulatkan mata tak percaya.
"Apa-apaan?" tanya Jisoo kesal.
Rosé terkekeh pelan, "Ada Hoseok dan Yoongi, kalau kau jatuh mereka akan menangkap." Kali ini sang empunya yang melotot.
"Sudah-sudah, ikuti saja apa kataku. Waktu kita tidak banyak." Lisa melerai.
Jisoo terpaksa mengikuti karena mendapat tatapan peringatan dari Lisa. Untungnya ia mengenakan celana training.
Jisoo mulai memanjat dengan hati-hati, mudah. Begitu pikirnya.
Namun ketika sudah sampai puncak. "Bagaimana cara turunnya?" tanya Jisoo panik.
"Putar balik badanmu, lalu turun seperti ketika kau memanjat." instruksi Hoseok yang langsung Jisoo lakukan seperti yang diberi tahu Hoseok.
Hap
Jisoo mendarat pelan, napasnya sedikit tersenggal akibat takut jatuh, bukan karena kelelahan.
"Tidak sesusah yang ku ki---"
Ucapan Jisoo terpotong karena terdengar suara pesawat dari jauh. "SIAL! PERCEPAT GERAKAN KALIAN." perintah Lisa yang dengan segera dilaksanakan oleh mereka.
Mereka semua naik dalam waktu yang bersamaan, membuat pagar bergoyang rusuh sebab terdapat roda dibagian bawahnya.
Zombi mulai berjatuhan dari langit bak hujan. Tubuh mereka semua menegang, Irene dan Seulgi masih berada di puncak dengan tangan bergetar.
"AYO TURUN!" teriak Baekhyun tak sabaran.
Tangan Seulgi yang sedari tadi gemetar kini mulai berkeringat, hingga tanpa sengaja ia tergelincir dan jatuh. Irene berteriak kaget, zombi-zombi mulai berlarian menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
apocalypse; ㅡblckbgtn [END]
Fanfic[ Thriller - Action ] Jisoo sudah pernah melihat kejadian ini dalam mimpinya, dan ia sungguh berharap bahwa kiamat zombi yang ia lihat hanyalah sebuah kesalahan. Namun jika benar itu terjadi, maka mereka semua harus bertahan hidup bagaimanapun caran...