karena ada satu dan dua hal yang sempat terjadi. aku minta maaf terlambat update minggu ini, semoga saja semangat literasiku naik minggu ini. sebab minggu depan mungkin aku akan detox (anjayyy), alias pegang hape tapi, jaringan seluler akan kumatikan, dan akan dinyalakan beberapa hari kemudian.
jadi, target aku (dengan sangat berharap) bisa update lebih dari tiga chapter! doakan lancar ya, teman👋🏻🐡
×
"Di sini? Kau yakin?" tanya Eunha memastikan.
Pasalnya, Jungkook menghentikan bus tepat di depan sebuah toko yang cukup besar. Sebenarnya Eunha tidak begitu mempermasalahkan lokasi berbelanja yang dipilih, yang ia permasalahkan adalah di mana Jungkook memarkir bus tersebut.
"Memangnya di mana lagi?" balas Jungkook.
"Ayo, sebaiknya kita bergegas." Yoongi bangkit dari duduknya, ransel hitam kosong tersampir di bahu kirinya.
"Tunggu, kita tetap harus mengatur strategi." cegah Rosé yang kurang setuju dengan Yoongi.
"Lakukan saja seperti strategi Namjoon. Dengan begitu, harus ada kurang lebih empat orang yang tetap di dalam bus, dan satu gate away driver."
"Siapa lagi yang bisa mengemudikan bus? Selain Yoongi, Jungkook, dan Taehyung tentunya." Jennie menyuarakan pendapat.
"Chanyeol dan Umji."
"Umji?" tanya Lisa dengan mata membelalak.
"Kalau begitu, Umji, Eunha, Wendy, dan Sera tinggal di bus, bersama June, Hanbin, dan Chanyeol." Rosé mengambil keputusan.
Karena tak ada yang memprotes, Rosé menganggap keputusan telah dibuat. "Aku, Jimin, Jungkook, dan Lisa yang akan berjalan duluan. Sisanya menyusul sekitar lima menit kemudian." komandonya.
"Ambil yang penting-penting saja, terutama makanan berat."
"Dan manis!" seru Sera dengan tangan teracung tinggi di udara.
Wendy menepuk puncak kepala Sera, "Tapi tidak boleh banyak-banyak, nanti gigimu bisa rusak." tegur Wendy, dijawab dengan anggukan kepala oleh Sera.
"Baiklah, kami berangkat." pamit Lisa.
Mereka berempat mulai melangkah keluar dari zona aman mereka. Rosé dan Lisa memimpin di depan, sedangkan kedua pemuda mengekor di belakang. Mereka berjalan penuh waspada, namun tidak mempengaruhi laju jalan mereka. Sebab, ada baiknya mereka bergegas masuk dan menyelesaikan urusan secepat mungkin.
Begitu mereka telah berdiri di depan pintu, Lisa mendekatkan wajahnya ke pintu dorong tersebut yang transparan. Mengedarkan pandangan, Lisa hanya menemukan sekitar tiga zombi di dalam. Ia mengangguk, memberi kode bahwa Rosé boleh membuka pintu tersebut. Rosé yang menerima kode balas mengangguk kemudian mendorong pintu tersebut seperti biasa. Karena ia takut jika didorong perlahan, justru akan mengeluarkan decit pintu yang dapat menarik perhatian zombi-zombi itu. Sesuai perkiraannya, pintu tidak mengeluarkan bunyi decit. Rosé langsung masuk dengan ketiga orang mengekor di belakangnya.
Masing-masing dari mereka membawa ransel hitam yang tersampir manis di bahu.
"Kami akan mengambil makanan kaleng, kalian ambil makanan cepat saji." jelas Rosé singkat.
Mereka berpencar, Jimin dan Rosé ke kiri, berkebalikan dengan Jungkook dan Lisa yang berjalan lurus ke tengah.
Toko itu tidak begitu kecil, ukurannya cukup sedang-sedang saja. Kemungkinan tersesat sangat kecil, karena memang tidak sebesar itu. Dan lagi, jumlah mereka nantinya akan ada tujuh orang. Semoga saja mereka bisa bertemu dengan penyintas lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/205014336-288-k942312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
apocalypse; ㅡblckbgtn [END]
Fanfiction[ Thriller - Action ] Jisoo sudah pernah melihat kejadian ini dalam mimpinya, dan ia sungguh berharap bahwa kiamat zombi yang ia lihat hanyalah sebuah kesalahan. Namun jika benar itu terjadi, maka mereka semua harus bertahan hidup bagaimanapun caran...