four

1.6K 169 4
                                    

"Lepaskan aku! Baru kalian naik satu persatu! Jangan terlalu berisik karena mereka akan semakin menggila!" pekik Rosé kesal. Seketika, gimnasium kembali dalam keheningan. Pegangan di tangan Rosé tadi juga sudah di lepas, sehingga Rosé hampir terjatuh jika bukan karena Jisoo yang menahannya.

"Sebisa mungkin kalian block jalan masuk para zombie menggunakan sisa meja atau kursi." instruksi Rosé.

Beberapa dari mereka tergesa-gesa mengangkat dan meletakan lalu menyusun semua meja sisa agar bisa mengunci jalan masuk. Bunyi gaduh yang dibuat mahluk-mahluk itu membuat mereka semua bergidik ngeri, membayangkan jika mahluk-mahluk itu berhasil masuk.

"Sekarang, kalian tidak boleh panik. Dan naik ke atas sini secara bergantian. Perempuan dan laki-laki. Hati-hati tapi tetap cepat." instruksi Rosé lagi.

Dimulai dari Wendy disusul oleh Hanbin. Dan yang lainnya, namun begitu tinggal beberapa orang lagi yang harus masuk. Para mahluk itu berhasil memasuki gimnasium dan berlari ke arah yang tersisa---para guru dan beberapa murid---dengan cepat.

Saat itu Rosé yang membantu mereka naik, tentu saja melihat seluruh pemandangan mengerikan itu di hadapannya. Dimana guru-guru dan teman-temannya yang suka membuatnya kesal dan senang habis diterkam oleh mahluk menjijikan itu. Rosé dengan berat hati langsung menarik jendela tersebut agar tertutup.

"Tunggu. Dimana Kyungsoo?" Tanya Chanyeol panik.

Melihat Rosé menggeleng. Baekhyun sontak membelalakkan matanya. "Dia masih di dalam?!"

"Aku harus menye---"

"Shut the fuck up! Jangan merasa bahwa kau sendiri yang menderita! Be strong and survive or you die." cecar Rosé kesal.

Disini Rosé merasa bertanggung jawab atas mereka semua. Ia yang paling mengerti tentang apa yang terjadi, dan ia akan berusaha sebisa mungkin menjaga mereka. Beban yang dipikul Rosé jauh lebih berat dari semua rasa takut mereka.

"Kita akan berdiam diri di sini sampai mereka semua pergi. Atau setidaknya Lisa dan Jennie kembali." jelas Rosé.

Semua orang terdiam, masih terguncang dengan apa yang baru saja terjadi. Mereka tak percaya akan kehilangan seorang teman dan guru yang berharga bagi masing-masing dari mereka.

"Berapa jumlah kita?" tanya Jisoo dengan suara kecil.

"Kami sisa berempat." jawab Kai

"Bertiga. Irene dan Seulgi tadi ke kamar mandi." jawab Joy pelan.

"Bertiga." jawab Bobby.

"Mari berharap jika Jennie dan Lisa akan cepat kembali." sahut Rosé.

"Tidak. Lisa bilang kita harus berkumpul di ruang musik jika sesuatu terjadi." ujar Jisoo cepat.

"Kalau begitu kita tunggu sebentar lagi. Jika mereka tidak kembali, maka kita pergi." jelas Rosé mengambil keputusan.

"Kau jadi banyak bicara." canda Chanyeol membuat Rosé menatapnya tajam.

Keheningan yang cukup panjang terjadi hingga June membubarkannya. "Kenapa kau bisa tidak takut? Bahkan kau sudah bersiap seperti itu." June menunjuk ransel yang bertengger di punggung Rosé.

"Watch movies, and play zombie games," jelas Rosé.

Para laki-laki membelalakkan mata mereka, "Seriously? Bagaimana bisa kau menyamakannya dengan game?"

"Just get used to it." jawab Rosé tanpa ekspresi.

"Untuk perlengkapan ini, Jisoo sudah pernah melihat ini terjadi." Ia melirik ke arah Jisoo yang menatapnya seolah berkata kenapa diberitahu?

apocalypse; ㅡblckbgtn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang