thirteen

1.3K 165 5
                                    

Buat kalian yang suka baca cerita fantasi, terus ada aksinya juga, fiksi remaja dan romansa, ditambah bumbu-bumbu scifi walau sedikit. Boleh banget mampir di ceritaku yang baru saja dipublikasikan di WP Fantascroller berjudul "Fate of Life" yang menceritakan soal mutan dan mahluk abadi alias immortal creatures.

Sungguh aku berterima kasih banget kalau kalian bersedia mampir dan meninggalkan jejak ....

Salam hangat dan kecup manja!

---

June menggerutu di dalam bus, tidak habis pikir. Kenapa temannya tega meninggalkannya seperti ini? Bukankah itu terlalu kejam? Setidaknya bujuklah dirinya, berikan kesempatan kedua, tapi ini apa?

Astaga June merasa seperti orang tua yang kerjanya marah-marah terus setiap saat, setiap waktu. Menghela napas, June memutuskan untuk berdiam diri dalam bus. Jika dipikir-pikir lagi, June sangat berguna menjaga bus selagi tidak ada orang.

×

Berpencar yang Lisa maksud adalah tiga orang dengan masing-masing berbeda arah. Siapa yang mengira jika Hanbin dan Bobby akan menempal bak tikus dan perangkapnya? Mendengkus malas, Lisa memutuskan untuk tidak peduli, untung-untung mereka sudah bersedia membantunya.

Jadi di lantai atas rumah ini, ketika kau menaiki tangga, dan sedang berdiri di anak tangga terakhir, maka pilihannya adalah ke: kanan atau kiri. Di sini, Lisa mengambil kanan,---karena relatif lebih pendek---sedangkan Hanbin dan Bobby mengambil lorong kiri.

Ruangan pertama yang Lisa temukan adalah ... kamar mandi. Mengacungkan pisaunya tinggi, berjaga-jaga jika ada sesuatu yang bersembunyi di belakang pintu. Namun, yang mengejutkan adalah, pintu tersebut tidak dapat menyentuh dinding. Yang mana berarti, ada sesuatu yang mengganjal di balik pintu. Lisa semakin waspada tentunya, pisau ia acungkan lebih dulu, namun malah tangisan kencang yang menyambutnya.

Lisa terkejut dan langsung melihat apa yang sebenarnya terjadi. Sukses ia terdiam melihat ada dua orang di balik pintu tersebut, mereka terlihat seperti sepasang kakak adik. Pisau di turunkan olehnya. "Kalian siapa?" Lisa mengajukan pertanyaan terbodoh sepanjang masa.

Anak kecil itu sesenggukan sebab mulutnya sedang dibekap oleh sang kakak. "Astaga ... tak apa, aku bukan orang jahat." Lisa terlihat panik.

Lisa berjongkok di hadapan mereka. "Di mana orang tua kalian?" tanyanya lembut.

"Di kamar." jawab anak kecil itu setelah tangan kakaknya terlepas.

Lisa berdiri. "Kamarnya di sebelah mana?" tanya Lisa waspada, namun nada lembut tetap mengiringi.

"Ujung lorong sebelah kanan." jawab sang kakak datar.

Lisa tersenyum tipis. "Tunggulah di sini, pastikan kalian mengunci pintunya lain kali." pesan Lisa kemudian berlalu meninggalkan kamar mandi.

Suara pintu ditutup dan dikunci terdengar jelas olehnya. Kali ini, ia berjalan mendekat ke arah kamar yang disebut-sebut oleh kedua anak tadi. Lisa melihat pintu tersebut di tutup, tangannya langsung meraih kenop pintu.

Namun, tepukan di pundak membuatnya terkejut setengah mati sehingga pisaunya terjatuh, menimbulkan suara kencang. Pukulan dilayangkan olehnya. "Ih! Dasar setan! Mengejutkan saja!" makinya berbisik namun dengan nada tinggi.

"Ai, kau tidak merindukanku, huh?" selorohnya dengan nada cemberut sembari memegang pisau Lisa.

"Bukan waktunya untuk itu. Kau bawa senjata api?"

apocalypse; ㅡblckbgtn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang