Pull My Hand | Part 2

82 13 0
                                    

Gorae segera meminggirkan mobilnya, hatinya berdebar, dengan penuh harap dia membuka pesan dari Na Ri.

LollyNa_Ri :
'Aku tidak mengerti mengapa kamu peduli. Aku tidak tahan lagi.'

Gorae menerka-nerka apa maksud Na Ri tidak tahan lagi, apakah dia menyakiti dirinya sendiri? Atau dia tidak tahan dengan pesan-pesan darinya?

Sweet Summer :
'Aku tidak tahu mengapa aku peduli, yang aku tahu, aku merasakan apa yang kamu rasakan. Aku sangat sedih melihat air matamu. Aku hanya ingin menemani kamu melewati semua.'

- delivered
- seen

Jung Na Ri menggigit bibirnya, hanya orang ini yang benar-benar peduli padanya. Na Ri merasakan dunia yang begitu gelap dan dingin tapi ada satu tangan yang terulur mencoba meraihnya. Air matanya kembali menetes.

Sweet Summer :
'Na Ri, kamu di sana? Tolong tetap di sana. Aku akan temani kamu. Tolong jawab aku.'

- delivered
- seen

Gorae mencoba untuk terus berkomunikasi dengan Na Ri, dia sangat yakin Na Ri masih sangat galau, setidaknya dia berusaha membuat Na Ri tersadar dan mengurungkan niatnya. Gorae harus memastikan itu.

LollyNa_Ri :
'Aku di sini. Aku sangat takut.'

Gorae menarik nafas, dia lega Na Ri masih menjawabnya.
Jung Na Ri menangis terisak-isak, dia benar-benar merasa takut... dia takut menghadapi kenyataan bahwa dia di benci semua orang dan takut melangkah jauh menuju kematian.

Dia merasa berdiri di bibir jurang yang gelap dan dalam, tak ada seorangpun yang meraih tangannya. Na Ri merasakan sekujur tubuhnya sakit dan kepalanya sangat pening. Dia merasa sangat lemas.

Sweet Summer :
'Kamu tahu, ini sudah menjelang pagi.. dan aku masih ada di pinggir jalan di dalam mobilku '

Na Ri mengangkat alisnya, sedikit kewarasan tiba-tiba membuka pintu di dalam kepalanya. Ah! Sudah hampir jam 3 pagi! Dan orang ini masih di jalan hanya untuk menghiburku?

Satu gambar di kirim Gorae kepada Na Ri, foto jalanan sepi tempat dimana dia sedang memarkirkan mobilnya. Na Ri memperhatikan foto yang dikirim Gorae, dia merasa bersalah.

LollyNa_Ri :
'Ya ampun. Seharusnya kamu pulang, jangan pedulikan aku! Kamu pasti kelelahan. 😦'

Na Ri benar-benar merasa tidak enak hati. Dia sudah begitu membuat repot seseorang.
Gorae tersenyum, gadis ini sebenarnya gadis yang baik. Dia masih sangat peduli dengan orang lain. Ada harapan besar Na Ri akan urung melakukan bunuh diri.

Sweet Summer :
'Uh aku senang bisa chatting dengan kamu! Setidaknya kamu juga akan temani aku pulang. Kamu mau temani aku?'
'Na Ri, tapi aku lapar 😅'

LollyNa_Ri :
'Kamu harus makan dulu sebelum pulang.'

Entah kekuatan dari mana Na Ri merasa satu tangan menarik tubuhnya yang berjam-jam berbaring di lantai yang dingin.
Ada rasa simpati menyelinap dihatinya.
Aku benar-benar egois! Na Ri mengutuk dirinya.

Perlahan dia bangkit dan berjalan terhuyung-huyung menuju dapur kecil di apartemennya, rasanya sudah seratus tahun dia tidak minum, rasanya haus sekali.

Sweet Summer :
'Kamu sudah makan?'

Selesai meneguk segelas air dingin, Na Ri membalas,

LollyNa_Ri :
'Belum, aku tidak makan apapun sejak kemarin..'

Gorae tidak heran, Na Ri sedang kalut dan depresi berat.
Dia berpikir bagaimana cara yang sopan dan pantas untuk membuat dia mau makan, dia bisa sakit!

I'll Be There, When It's BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang