Setelah menyelesaikan segala urusan administrasi, Gorae membeli 15 kantong infus, beberapa obat dan suntikan. Gorae mengajukan cuti mendadak selama dua minggu. Dan berpesan jika siapapun mencari Na Ri, untuk tidak memberitahu.
Na Ri didorong menggunakan kursi roda menuju mobilnya. Setelah semua dipastikan aman, kantong infus sudah diikat pada pegangan tangan diatas pintu mobil, memasangkan sabuk pengaman, menidurkan posisi kursi depan dan menyelimuti Na Ri.
Gorae melajukan mobilnya keluar dari Rumah Sakit.Bertepatan dengan masuknya mobil Jung Bok Sil.
Perempuan setengah baya itu kaget, ketika ditemui Na Ri sudah tidak ada di kamarnya. Dan pihak Rumah Sakit mengaku tidak mengetahui kepergiannya.
Na Ri hanya mengirimkan pesan singkatJung Na Ri :
Ibu maaf aku harus pergi. Ibu tidak usah mencariku. Aku ingin menenangkan diri.Na Ri mengira-ngira apa yang akan ibunya lakukan sekarang, dia menghela nafas.
"Gorae, kita mau kemana sebenarnya?""Desa Dueokhaengbokdeurim, di Kota Wanju." Gorae melirik Na Ri sekilas. "Kita akan sampai tengah malam, lebih baik kamu tidur."
"Aku merasa seperti buronan yang melarikan diri..." Suara Na Ri lirih. Kepalanya masih terasa sangat sakit.
Gorae tersenyum,
"Kita memang sedang melarikan diri."Na Ri diam tidak menjawab, pikirannya sangat kacau saat ini. Ini adalah pertama kalinya dia pergi jauh menentang ibunya. Sangat berat rasanya melepaskan kontrak-kontrak yang sudah dia sepakati, dia tidak pernah melakukan wan prestasi untuk pekerjaannya.
Na Ri bertanya dalam hatinya, apa yang akan terjadi nanti? Apakah ibunya akan mendapat masalah? Bagaimana dengan keluarga Gorae yang akan menampungnya? Apakah mereka juga membencinya?
Mengapa semua orang membencinya?
Kepalanya terasa sangat berat sekali, Na Ri pun tertidur.Sementara pikiran Gorae pun penuh dengan segala macam pikiran yang menumpuk.
Sambil menyetir menembus dinginnya malam, dia mencoba mengurai satu persatu keruwetan di kepalanya.Terngiang-ngiang ucapan Yunna, bahwa berkorban untuk seseorang itu hanya memuaskan egonya. Dan dia akan melupakan hal yang paling penting dalam hidupnya.
Tidak! Aku tidak akan pernah meninggalkan Yunna, dia adalah cinta yang paling penting dalam hidupnya! Gorae menggelengkan kepalanya.Gorae sangat berharap bisa membicarakan hal ini dengan baik pada Yunna. Apakah salah memintanya untuk mengerti?
Gorae mendadak merasa dirinya sudah kejam pada Yunna. Kekasihnya itu pasti akan sulit menerima semua ini. Gorae merasa tidak punya pilihan.Hanya saja, dia merasa ada tanggung jawab yang harus dia jalani, rasa yang sangat sulit dia hindari. Dia tidak sanggup untuk menutup mata melihat orang yang ingin mengakhiri hidupnya di depan matanya. Atau berdiam diri mengetahui seseorang akan dihabisi nyawanya.
Gorae ingin melihat Na Ri lebih mencintai dirinya. Mungkin benar, ada rasa kepuasan tersendiri yang tidak terbeli ketika melihat seseorang yang ditolongnya bisa hidup normal lagi dan bahagia.
Dia tidak tahu apa yang akan terjadi didepannya, dia hanya akan melakukan yang terbaik. Dia sangat takut untuk menyesal.
Dalam kamus hidupnya, lebih baik dia kesulitan sekarang daripada dia tersiksa oleh penyesalan.Baginya merasa menyesal, siksaannya lebih menyakitkan dari siksaan apapun.
Dia lebih baik mati daripada hidup dalam penyesalan dan dia akan sangat tersiksa selama hidupnya.Gorae bersyukur, malam ini cuaca sangat bersahabat. Hujan tidak turun, hanya udara memang sangat dingin. Dia memacu mobilnya dengan kecepatan sedang.
Lagu-lagu lembut dari radio mengiringi perjalanannya dengan Na Ri.Sengaja dia tidak menelepon ibunya di kampung halaman tentang kedatangannya malam ini. Karena ibunya akan sangat sibuk memasak semua makanan kesukaan Gorae. Kadang ibunya tidak sadar jika dia sudah sampai di rumah, ibunya hanya akan sibuk memasak dan memasak!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be There, When It's Blue
General FictionCOMPLETED! Yeorobun, cerita I'll be There When It's Blue ni udah selesai. Mohon maaf udah 3 minggu ga di publish dulu cerita part berikutnya, cuma pengen tau feed back dari kalian tentang cerita ini. Sangat menghargai kalian yang ga masuk golongan...