Jung Bok Sil melambaikan tangannya begitu melihat Gorae memasuki Cafe tempat dia membuat janji dengan Gorae.
Dia sedikit terkejut karena Yunna berjalan bersama Gorae.
"Dokter Kang...dokter Cha... apa kabar?" Sapa Jung Bok Sil.
Gorae mengangguk dan menarik kursi untuk Yunna."Kami baik-baik saja bu Jung." Gorae duduk disebelah Yunna.
Jung Bok Sil memperhatikan kehadiran Yunna."Aku bersama kekasihku... semoga anda tidak keberatan." Gorae tersenyum dan mengerti jika Jung Bok Sil tidak menyangka Gorae datang dengan Yunna.
Jung Bok Sil cepat-cepat menggeleng,
"Ah tentu tidak keberatan sama sekali, bagus dokter Cha datang sekalian........ah, dokter Cha, kamu sangat beruntung memiliki kekasih sebaik dokter Kang."
Jung Bok Sil jauh berubah, dia terlihat lebih ramah.Yunna tersenyum kecil. Ada perasaan yang membingungkan menggelitik hati Yunna. Dia tidak berharap mendengar kata-kata seperti itu dari Jung Bok Sil.
Gorae memulai pembicaraan,
"Jadi ada apa anda ingin bertemu?"Jung Bok Sil berdehem, matanya tertuju pada cangkir kopi ditangannya, dia seperti berpikir apa yang akan dia utarakan pada Gorae.
"Eh... mengenai Na Ri.... apakah dia benar-benar ingin meninggalkan dunia artis? ....aduh..... dia sudah kehilangan semuanya! Karir, rumah, mobil, tabungan..."
Suara Jung Bok Sil lebih seperti keluhan, Gorae menatap perempuan setengah baya itu dalam-dalam, dia mencoba untuk memahami Jung Bok Sil.
Gorae mengangguk, "Dia sudah memutuskan, dan aku pikir kita harus menghormati keputusannya."
Jung Bok Sil gelisah, "Dia memang menyisakan uang untuk bekalku hidup....tapi bagaimana dengan hidupnya nanti? Aihh dia terlalu muda untuk menyia-nyiakan hidupnya!"
Gorae menghela nafas, "Ibu Jung, dia akan belajar menghadapi hidupnya....yang terpenting adalah kesehatan mentalnya."
Yunna melirik Gorae, sedalam itu Gorae begitu peduli pada Na Ri.
"Anda tidak menanyakan kabar kesehatannya?" Tanya Gorae sambil tersenyum ramah.
Jung Bok Sil tersadar, dia merasa bersalah. Berkali-kali lelaki muda ini seperti menamparnya dengan cara yang sangat halus.
"Oh? ...i..iya....bukannya aku tidak peduli...aku hanya khawatir tentang masa depannya bagaimanapun dia adalah anakku......apakah.....dia sudah sehat sekarang?" Jung Bok Sil tampak kikuk.
Kembali Gorae tersenyum,
"Dia sudah pulih walaupun masih harus menjalani rawat jalan. Tadi pagi ibuku sudah menjemputnya dari rumah sakit."Yunna menunduk, gadis itu kembali ke rumah Gorae!
"Maafkan aku.....akulah yang paling bersalah....aku ibu yang jahat!"
Gorae memajukan badannya, dia ingin meyakinkan Jung Bok Sil,
"Ibu Jung, Na Ri sangat menyayangi anda....dia membutuhkan anda bersamanya... support system yang terbaik adalah dari keluarga yang terdekat. Aku yakin jika anda mencintai Na Ri dengan ketulusan, dia akan berhasil menghadapi hidupnya."
Jung Bok Sil terperangah, dia berusaha membunuh ego didalam dirinya. Dia terbiasa hidup nyaman di Seoul, dia tidak ingin kembali pada kehidupan yang miskin dan sengsara seperti yang dialaminya saat dia kecil.
"Ma...maksudmu.... aku harus tinggal dengan Na Ri di desa?"
"Kenapa tidak?......emm...aku tidak bisa menyarankan apapun untuk hidup anda dan Na Ri. Aku hanya berbicara sebagai teman dari Na Ri."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be There, When It's Blue
General FictionCOMPLETED! Yeorobun, cerita I'll be There When It's Blue ni udah selesai. Mohon maaf udah 3 minggu ga di publish dulu cerita part berikutnya, cuma pengen tau feed back dari kalian tentang cerita ini. Sangat menghargai kalian yang ga masuk golongan...