Yunna memejamkan matanya, dia benar-benar membenci perasaannya sekarang.
Rasa sakit hati dan terkalahkan menyiksa bathinnya.
Bis menuju Seoul berjalan terasa sangat lambat, dia ingin cepat-cepat sampai di Seoul.Yunna menolak saat Gorae akan mengantarnya kembali ke Seoul. Tadi saat di rumah sakit, dia menemukan Park Hilda, Sora dan Gorae terlihat bahagia mendengar Na Ri memutuskan tinggal di desa ini.
Dia hanya bisa berdiri mematung melihat senyum semua orang yang tidak menyadari kehadirannya di kamar tempat Na Ri dirawat.
Na Ri yang pertama kali menyadari Yunna ada di kamarnya.
"Hallo..." Sapa Na Ri ramah, semua orang menengok ke arah Yunna.
Gorae menghampiri Yunna,
"Na Ri, ini Cha Yunna.....pacarku."
Gorae memperkenalkan Yunna, Yunna hanya mengangguk sekilas tanpa sedikitpun tersenyum.
Huh! Bahkan dengan wajah pucatnya gadis ini terlihat cantik! Yunna mengutuk dalam hati.Na Ri memperhatikan Yunna yang berdiri canggung, pacar Gorae sangat cantik dan anggun pikir Yunna.
Mereka sangat serasi, pantas saja Gorae begitu bangga pada pacarnya. Diam-diam Na Ri mengagumi Yunna."... senang akhirnya kita berkenalan..." Na Ri tersenyum, Yunna tidak memperdulikan sapaan Na Ri, mau meledak rasanya melihat gadis itu dikelilingi orang-orang yang sayang padanya.
Yunna menatap Gorae, "Sayang, kamu baik-baik saja?"
Gorae merasa tidak enak melihat sikap Yunna, dia hanya tersenyum tipis dan mengangguk.
Yunna pun merasa suasana berubah menjadi kikuk ketika dia masuk ke kamar Na Ri. Tapi dia sangat ingin menunjukan pada Na Ri bahwa Gorae adalah miliknya!"Aku ingin bicara dengan dia." Yunna menatap Na Ri tajam. Gorae merasa ini tidak benar, dia khawatir Yunna akan membicarakan hal yang tidak dimengerti Na Ri.
Tapi Park Hilda dan Sora memberi kode pada Gorae untuk keluar dari kamar.
"Biarkan Yunna bicara pada Na Ri, pacarmu sangat cemburu."
Bisik Park Hilda saat mereka sudah di luar kamar."Cemburu? Ini tidak benar! Na Ri tidak tahu apa-apa!" Balas Gorae berbisik, dia meremas rambutnya.
"Aku yakin Yunna tidak akan bertindak terlalu jauh, dia hanya ingin mempertahankan kamu." Bisik ibunya lagi.
"Yunna itu nekad bu...dia yang memberitahu ibunya Na Ri bahwa Na Ri disini." Gorae terlihat sedikit panik. Park Hilda menyembunyikan rasa kagetnya, dia tidak menyangka karena ulah Yunna, Na Ri harus terluka.
Park Hilda hanya mengangguk dan mengajak Gorae duduk.
Sora merenung, dia tidak mengerti mengapa Yunna begitu tega dan tidak bisa mengerti kakaknya.*
Yunna menghampiri tempat tidur Na Ri, rasanya ingin dia mengusir perempuan ini dari tempat tidurnya.
"Ada yang ingin kamu bicarakan?"
Tanya Na Ri ramah."Aku hanya mengingatkan kamu....kamu sudah sangat merepotkan pacarku dan keluarganya... jika kamu tidak kembali ke Seoul, kamu akan merusak semuanya."
Suara Yunna sangat dingin.Na Ri mengerutkan keningnya tidak mengerti,
"Aku sadar aku sudah merepotkan semua orang.....tapi aku tidak pernah berniat merusak siapapun, aku tidak mengerti maksud kamu...""Dengar, hidup kamu ada di Seoul, bukan disini!"
Tegas Yunna penuh amarah."Ma...maaf.... apakah kamu punya masalah denganku?" Mata Na Ri sedikit ketakutan.
"Lihat kamu sekarang! Kamu sangat lemah dan berharap orang lain mengasihani kamu! Kamu berharap akan selalu ada orang yang menjadi sandaran hidup kamu saat kamu kesulitan! Kamu benar-benar menyedihkan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be There, When It's Blue
General FictionCOMPLETED! Yeorobun, cerita I'll be There When It's Blue ni udah selesai. Mohon maaf udah 3 minggu ga di publish dulu cerita part berikutnya, cuma pengen tau feed back dari kalian tentang cerita ini. Sangat menghargai kalian yang ga masuk golongan...