05. Si Bontot

186 59 32
                                    

Awan memandang mamanya yang sedang dalam mode setrikaan dengan tatapan malas. Dalam pandangan imajinernya, mama tengah mengeluarkan asap. Gelagatnya seperti hendak menelpon Pak RT agar mencoret Rinjani dari KK.

Beginilah kalau si bungsu berulah. Rusak sudah kedamaian rumah. Terutama jika ibu negara yang dibantah.

Sebagai si sulung yang tampan, mapan, dan kakak panutan, Awan cuma bisa pasrah mendengar celotehan mama yang sebenarnya berputar di itu-itu saja.

Ah, sial! Adiknya yang enak jalan-jalan, di sini malah telinganya yang kerepotan.

Tahu begini dia ikut bocah itu saja sekalian. Setidaknya walau patah hatinya tidak jadi royalti, minimal ia dapat pengalaman berarti.

•••

BREATH (RAWS Festival)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang