16. Gelas Kosong

99 42 14
                                    

Aku bergerak ke kanan, ke kiri, memandang langit-langit berdebu yang malas kubersihkan, menyipitkan mata kala sinar lampu semakin menyilaukan, lalu memandang meja kerja yang lupa belum kubereskan.

Sepulang dari acara pernikahan, moodku selalu begini. Rasanya seperti ada yang hilang. Terjadi secara berulang.

Apa yang hilang, ya?

Apa yang harus kucari?

Semuanya lengkap.

Pekerjaan? Cukup keren untuk dipakai pamer di acara reunian.

Teman? Tetap ada dan tiada.

Keluarga? Tidak ada drama.

Uang? Sepertinya aku tidak ada masalah dengan isi dompet.

Namun hingga berkali-kali aku berguling, dari ujung kasur ke tengah lalu ke ujung lainnya hingga kembali ke ujung semula, tak kunjung kutemukan jawabannya.

Ragaku terasa mengambang. Tawa sebatas lebar di mulut dan sipit di mata. Senyum tak berbinar melihat sesuatu yang indah.

Tak ada tujuan yang diperjuangkan. Tak ada isi yang terasa penuh lagi.

Sibuk demi sibuk hanya memojokkanku untuk meluangkan waktu berdiam diri. Menikmati kosong yang benar-benar tak tertolong.

Hingga hadirlah satu senyum yang rasanya minta ditatap terus-menerus.

Arunika.

Tak terlalu istimewa. Tetapi cukup mengingatkan pada yang pernah singgah.

Ternyata benar ini alasannya.

Aku memang tak sedang merasakan itu.

Tidak sedang dalam penantian membuatku tak tahu akan seperti apa akhir hariku. Tidak sedang mengejar, membuatku tak ingat apa itu tujuan.

Tidak ada letupan kembang api ataupun getaran kupu-kupu yang agresif di dada. Tidak ada lomba tarik menarik dari sudut bibir kiri dan kanan setelah mengalami kejadian tidak biasa.

Semua berjalan lancar. Terlalu lancar hingga aku berselancar tanpa rasa, tanpa asa, tanpa usaha.

Tidak patah, pun tidak berbunga.

Tidak sepi, pun tidak terisi.

Seperti gelas kosong.

Tetapi jika membiarkan gelas terisi kembali, akankah gelasku cukup kuat menampungnya? Terakhir kali kubiarkan terisi penuh, semuanya terbuang sia-sia, bahkan ditumpahkan begitu saja.

Tepatkah waktunya?

Gelas yang retak itu, bagaimana caraku menggantinya? Membuangnya saja, aku bahkan belum sepenuhnya rela.

•••

BREATH (RAWS Festival)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang