Cuap-cuap

116 25 14
                                    

Assalamualaikum...

November sudah di ujung.

Dan 30 hari telah kita lewati bersama, melalui suka duka... eh apa deh.

Part sebelumnya bukan akhir.

Siapa tau suatu saat, aku bakal membuat cerita ke-4 tokoh Breath ini di work yang berdiri sendiri.

Tapi sebelumnya, mari ucapkan alhamdulillah dulu.

Para pembaca dan seluruh peserta parade, kalian luar biasa!

Di tengah kemelut dan hiruk pikuk kesibukan dunia nyata dan maya, menulis dengan tema pasti memiliki tantangan, keseruan sekaligus tekanan tersendiri.

Tapi lihat, kita bisa melakukannya! 30 hari terlewati sudah.

Terimakasih banyak buat pembaca, teman-teman RAWS sekalian, Bunda Ary, kak Betty, Keluarga Bambang alias Tulipa Family, Kelompok 16 yang anti mager-mager club, dan semua elemen yang ada di semesta alam ini yang telah saling membantu menyukseskan parade. Terimakasih.

Terimakasih pula kepada diriku sendiri yang telah berusaha hingga sejauh ini.

Work punyaku ini, aku sadar tidak cukup baik. Tapi aku senang karena bisa menyelesaikan tantangan dengan berusaha sebaik mungkin.

Kalian juga :)

Mohon maaf pula atas segala kekurangannya. Semoga dari sekian banyaknya bagian, ada sepotong dua potong kebaikan yang sampai. Aku bahkan gak tau kalau ceritanya akan jadi macam ini. Hahahaha. Terkejut saya sebenarnya. Kok bisa begini? Sampe sekarang masih heran.

Yang gak bahagia itu aku setelah nulis ini. Rasanya selalu kayak kehilangan apa gitu kalau tantangan nulis sebulan penuh selesai tuh. Padahal, setiap pulang kerja atau sebelum tidur, work inilah yang aku pikirkan.

Tapi ya sudahlah ya. Yang penting selesai. Dan endingnya, aku buat setenang mungkin.

Aku gak tau bagaimana itu kebahagiaan meluap. Bagiku, bisa tenang aja udah bahagia.

Sekian aja deh cuap-cuapnya.
Terimakasih ya...

Ke warung beli ragi
Sampai jumpa lagi~

Wassalamualaikum.

BREATH (RAWS Festival)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang