Tidak ada yang salah dengan masa lalu pun tak ada yang perlu disalahkan. Hadirnya bukan untuk disesalkan, melainkan tuk jadi pelajaran.
Baik Awan maupun Arunika, keduanya sadar belum sepenuhnya terbebas dari belenggu. Apa yang terjadi terlalu mengikat mereka untuk melangkah ke depan.
Keduanya diam-diam melangitkan doa.
Tak mungkin dipaksa untuk beriringan. Jika belum hari ini, mungkin esok ‘kan sejalan. Atau jika kelak tak satu takdir, setidaknya pernah bersinggungan.
Untuk segala usaha, ketakutan, kepercayaan, biar waktu yang menentukan jawaban atas penantian.
Awan hanya ingin mereka berada di satu ruang pengharapan. Untuk kemudian memperjuangkan masa depan dan berhenti menengok ke belakang.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
BREATH (RAWS Festival)
Short StorySiapapun kamu, apapun yang tengah kamu hadapi, aku ingin kamu membaca kisah-kisah ini. Kisah mereka yang bernasib sama denganmu, yang malangnya tak sebanding denganmu, atau yang tak ditakdirkan seberuntung kamu. Ini hanyalah potongan-potongan fase k...