Rinjani tengah berdiri diantara jajaran carrier. Gelagatnya seperti bocah yang diajak keliling istana permen. Dia kelewat sumringah.
Sedangkan Akhza kelewat jengah.
“Mau nanjak kemana lagi?”
“Sindoro. Minggu depan. Mau ikut?”
Akhza menggeleng. “Manggung ke Bandung.”
Rinjani kembali asyik memilih peralatan outdoor. Sedangkan Akhza memilih ke luar untuk merokok.
Awal pacaran, ia memang sebangga itu bisa memiliki Rinjani si gadis tangguh dan keren.
Akhza menghisap rokoknya. Seperti asap yang dia hembuskan, kebanggaan itu perlahan menguap. Dari luar pintu, ia membaca tulisan di kaos yang pacarnya pakai.
Gunung dulu, baru kamu.
Akhza mendengus.
Apa coba yang bisa dibanggakan dari menjadi prioritas ke-sekian?
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
BREATH (RAWS Festival)
Short StorySiapapun kamu, apapun yang tengah kamu hadapi, aku ingin kamu membaca kisah-kisah ini. Kisah mereka yang bernasib sama denganmu, yang malangnya tak sebanding denganmu, atau yang tak ditakdirkan seberuntung kamu. Ini hanyalah potongan-potongan fase k...