EPISODE : 7

3.2K 231 14
                                    

Abaikan TIPO  yes, jangan lupa komen & Like
---------------

- RUMAH SAKIT -

Limario mengemudikan mobilnya dalam keadaan emosi, sedih dan kecewa pada dirinya sendiri.

"Kau bodoh Lim, bagaimana kau bisa mengkhianati Jisoo?!?" Limario memukul kemudi sambil terus menancap gas.

Suasana hatinya campur aduk. Ia begitu menyesali tindakannya itu. Mobil sport berwarna kuning itu nyaris menabrak seorang gadis yang sedang menyeberang tepat di depan restoran keluarga Park.

Dengan sigap, Limario menginjak rem lalu membanting kemudi ke arah kiri, sehingga naik ke trotoar dan menabrak sebuah pohon. Para pejalan kaki maupun pengendara yang ada di lokasi, dibuat terkejut olehnya. Tak terkecuali gadis yang nyaris di tabraknya itu, ia segera menghampiri dengan membuka pintu depan mobil. Kepala Limario tampak berdarah, ia tak sadarkan diri. Sementara kaki kanannya terjepit di bawah kemudi.

"Every One, please help him" kata Rose (gadis yang nyaris di tabrak)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Every One, please help him" kata Rose (gadis yang nyaris di tabrak).

Beberapa pria berusaha membantu untuk mengeluarkan Limario yang terjepit. Rose mengambil ponselnya lalu menelepon ambulance, kemudian ia menelepon kepolisian.

Setelah semua selesai, ia pun memastikan keadaan Limario yang berhasil di keluarkan dari dalam mobilnya dambil menunggu ambulance datang.

Tak lama berselang, pihak kepolisian sampai di TKP langsung memasang garis kuning, lalu disusul sebuah ambulance.

"Maaf, adakah keluarga korban?" tanya seorang polisi.

"Biar saya saja yang bertanggungjawab. Karena orang ini kecelakaan saat hampir menabrak saya" kata Rose.

"Baiklah, jadi ini kecelakaan tunggal" sambung polisi itu sambil menulis kronologi.

Limario dinaikkan ke dalam ambulance. Rose ikut mendampinginya, ia duduk dibelakang sambil memegangi slang oksigen yang terpasang di hidung Limario.

"Pria ini ganteng sekali! Tampaknya ia seorang pebisnis sukses. Tapi kenapa dia mengemudi dengan kencang?" kata Rose lirih sembari mengusap darah yang menetes dari kening Limario.

Sesekali tubuh Limario tergerak, seperti merasakan rasa sakit.

"Kau jangan bergerak, sebentar lagi sampai di Rumah Sakit. Bersabarlah mister" bisik Rose sambil terus mengelap darah dengan tisu basah.

"Aku kenapa?" suara Limario sangat lirih.

Rose melihat Limario sesekali membuka mata, namun ia tak dapat mendengar suara Limario. Meski ia sudah mendekatkan telinganya namun tak mendengar jelas apa yang dikatakan Limario.

"Tolong, beritahu istriku" kata Limario lagi dengan lirih.

"Apa? Aku tidak mendengarnya!"

"Istriku"

MY LIFE (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang