Episode : 50

1.9K 169 49
                                    

* Kalau episode ini, author akan menguak sisi lain Limario dari sudut pandang Jennie *
--------------
.
.
Jennie memegang tangan Limario, ia merasakan tangan suaminya itu dingin sekali. Ia tak mendapati denyut nadi saat memegang tangan Limario.

Jennie tertunduk. Sementara Jisoo masih memeluk Limario. Air mata kedua wanita cantik itu tumpah tak terbendung lagi. Rose pun tak luput dari kesedihan. Ia menggendong Lie, si bayi lucu itu tak mengerti apa yang sedang terjadi pada ayahnya itu.

Jennie membelai jengkal demi jengkal tangan kekar Limario. Ia mengorek memori masa lalu bersama ayah dari anaknya itu.

"Tangan ini yang sudah mengulur saat aku membutuhkan bantuan. Tangan ini pula yang selalu memelukku dengan erat 9 tahun silam. Disaat kita bersama dulu, tanganmu inilah yang selalu menghapus air mataku dan kau bilang : Niniku tak boleh sedih. Wajah ini tak boleh dibasahi air mata...
Lim, sekarang kenapa kau membuat wajahku basah oleh airmataku sendiri yang menangisi kepergianmu? Kenapa Lim?"

Jennie mulai merasakan sesaknya hati ditinggalkan oleh pria yang sangat dicintainya itu. Ia lalu mencium pipi kiri Limario, karena disebelah kanan ada Jisoo yang memeluk suaminya itu.

"Aku mencintaimu, dan akan selalu begitu. Tak akan ada yang bisa menggantikanmu dihatiku! Lebih baik kau menyakitiku, daripada kau meninggalkanku seperti ini. Lim, apa yang harus ku katakan pada Lie saat dia besar nanti dan menanyakanmu? Kumohon Lim, bukalah matamu honey! Untuk Lie dan Soosa." Jennie sesenggukan, matanya sembab akibat menangis.

- FLASHBACK 9 tahun lalu -

Limario berusia 19 tahun, tapi dirinya sudah bekerja sebagai figuran. Sementara Jennie berusia 20 tahun dan menjadi seorang bintang iklan. Saat itu mereka berdua terlibat dalam produksi yang sama. Saat break syuting, Limario membawa kotak makanan untuk menemui Jennie yang jarak duduknya cukup jauh darinya.

"Jen, apa kau sudah makan?" tanya Limario

"Belum. Apa yang kau bawa itu honey?"

"Nasi goreng! Tapi mungkin kamu tidak akan suka karena aku pun tak tahu bagaimana rasanya"

"Boleh aku mencicipinya?"

"Silahkan. Sini aku suapi kamu!" Limario menyuapi Jennie

Beberapa detik kemudian, Jennie memasang wajah cemberut karena ia menahan rasa asin dari nasi goreng itu.

"Tidak enak ya?" tanya Limario

"Asin sekali honey! Sepertinya kau ingin menikah!" kata Jennie sambil mengelap mulutnya dengan tisu.

"Ya, aku memang ingin menikah. Yaitu denganmu! Tapi kau belum siap. Jadi ya aku tunggu saja"

"Sabar ya honey. Kita fokus karir dulu, untuk masa depan kita juga kan"

"Baiklah" Limario tersenyum
.
.
- Saat menikah dengan Limario -

Jennie berada pada perasaan yang campur aduk. Disatu sisi ia bahagia namun disisi lain ia merasa bersalah pada Jisoo. Jennie yang duduk disebelah Limario, tampak sedikit murung.

"Kau tenanglah. Aku akan bicara pada Jisoo nanti! Sekarang cobalah tersenyum, karena banyak tamu yang memperhatikanmu" ucap Limario lirih

 Aku akan bicara pada Jisoo nanti! Sekarang cobalah tersenyum, karena banyak tamu yang memperhatikanmu" ucap Limario lirih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY LIFE (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang