Episode : 36

1.9K 186 18
                                    

Abaikan tipo nya

- New Smile -

3 bulan berlalu, Soosa masih menjalani kemoterapi untuk penyembuhan sakitnya. Disisi lain, Rose pun sudah berangsur pulih. Namun, beberapa memorinya hilang, sehingga ia tak dapat mengingat beberapa moment yang di alaminya di masa lalu.

Soosa yang berada di gendongan Limario, diajak masuk ke kamar Rose. Tak hanya bersama Soosa, Limario pun mengajak Jisoo dan Jennie yang hamil besar, sekitar usia kandungannya 7 bulan.

Begitu pintu kamar dibuka oleh Park Jiyeon, tampak sosok Rose bersandar di punggung ranjang. Tatapannya masih sering kosong. Karena ingatannya belum pulih sepenuhnya akibat pendarahan di kepala yang dialaminya.

Soosa tampak tersenyum melihat aunty kesayangannya itu sudah berangsur pulih. Rose memang terlihat berbeda, karena separuh rambut nya yang bagian kiri baru tumbuh. Karena sebelumnya rambut tersebut di potong untuk memudahkan tim medis melakukan operasi pada kepalanya.

"Aunty..." Sapa Soosa yang di dudukkan Limario di tepi ranjang

Rose hanya tersenyum. Ia berusaha mengingat bocah kecil itu.

"Aunty, Soosa senang bisa berjumpa aunty Rose lagi" Soosa kemudian memeluk pinggang Rose

"Siapa namamu tampan?" tanya Rose

"Kim Soosa Manoban! Apa aunty tidak ingat denganku?" tanya Soosa memasang wajah sedih

"Maafkan aunty, karena aunty belum bisa mengingatmu!" kata Rose lirih, ia tampak bingung dengan keadaannya sendiri

"Tak apa, yang penting aunty sudah selamat!"

"Terima kasih tampan"

Rose terlihat berusaha mengingat, sesekali ia menggelengkan kepalanya. Seperti terlintas potongan memorinya di masa lalu. Benar saja, Rose mengingat saat dirinya bertemu dengan Soosa di alam lain. Ia ingat bahwa dirinya pernah memeluk bocah itu dan memintanya untuk kembali.

"Aunty, apakah aunty merasakan sakit?" Soosa mengerutkan keningnya

"Tidak apa-apa sayang! Aku ingat denganmu sekarang. Kau yang bermain di taman bersama Tiffany unnie kan?"

"Iya!" Soosa spontan tersenyum mengetahui Rose mengingatnya

"Maafkan aunty, baru bisa mengingatmu!" Rose menarik tangan kanan Soosa lalu memeluk bocah itu.

Melihat Rose dan Soosa berpelukan hangat. Jisoo dan Jennie hanyut dalam suasana haru. Mereka bersyukur Rose sudah bisa mulai mengingat masa lalunya.

Rose melihat ke arah Jisoo dan Jennie. Ia tampak mengerutkan alisnya, ia tak mengenali kedua sahabat akrabnya itu.

"Semua akan kembali seperti semula, jangan memaksakan diri untuk mengingat! Perlahan saja" ucap Jisoo sembari mendekat pada Rose

"Maafkan aku, tidak bisa mengingat kalian siapa?!?" ucap Rose sedikit sedih

"Tak apa, pelan-pelan kau akan mengingatku dan Jennie" kata Jisoo

"Iya Chaeng, kami akan membantumu mengingat masa lalumu" Jennie menambahi

"Kenapa wajah anda, mirip dengan anak ini?" Rose melihat ke arah Jisoo dan Soosa secara bergantian

"Ini putraku. Aku ibunya Soosa, aku dan Jennie juga adalah sahabatmu" Jisoo tersenyum kecil

"Kepalaku rasanya sakit jika harus mengingat sesuatu!" Rose memegangi kepalanya

"Kamu istirahatlah, jangan dipaksakan untuk mengingat" ucap Jennie

MY LIFE (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang