EPISODE : 18

2.3K 177 40
                                    

Abaikan tipo yang bertebaran

- SEBUAH NIAT -

Sebulan pun berlalu, Jennie masih merasa tidak yakin dengan keputusannya untuk menerima menikah dengan Limario.

"Apa kau tidak ingin memikirkannya lagi?" tanya seorang pria yang tiba-tiba muncul di belakangnya

Jennie menoleh ke sumber suara. Ia mendapati Thunder berdiri bersandar di pintu. Thunder adalah sahabat Jennie, ia seorang pembalap motor, Thunder juga sahabat dari Jisoo.

"Kau rupanya!"

"Apa kau sudah yakin menerima jadi istri ke 2 Limario? Aku tidak menyangka kau dan Jisoo memiliki problem serumit ini Jen."

"Iya oppa, aku pun sama denganmu. Aku tak pernah menginginkan ini terjadi."

"Lalu, apa kau sudah mantapkan hatimu untuk menikah dengan Lim?"

Jennie mengangguk sedikit ragu.

"Hanya untuk sementara. Sampai anak ini lahir"

Thunder duduk di kursi sembari memperhatikan Jennie di make up oleh istri GD. Tak lama kemudian, GD datang. Ia memeluk dari samping adiknya yang duduk di sofa. Itu, istrinya pun menghentikan make up jennie saat suaminya datang. Ia seolah sangat paham betapa sayangnya suaminya itu pada adik perempuannya.

"Apa kau serius dengan semua keputusanmu ini, Jen?" tanyanya pada Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau serius dengan semua keputusanmu ini, Jen?" tanyanya pada Jennie.

"Iya oppa." Jennie sedikit sedih karena merasa pernikahannya tidak sesuai harapan.

Jennie mengimpikan pernikahan yang begitu istimewa dengan didasari rasa cinta dan kasih sayang. Pernikahan yang membawa kebahagiaan dan banyak senyum di hari H nya. Pernikahan yang akan dikenang sebagai pernikahan terbaik dalam hidupnya. Namun semua itu seakan tinggal mimpi, ia sadar bahwa pernikahannya dengan Limario hanya untuk status bagi calon anak mereka.

"Baiklah, Aku tahu kau tidak bahagia di hari ini, tapi aku tetap berdoa semoga kebahagiaan menghampirimu tanpa menyakiti siapapun termasuk Jisoo dan anaknya."

GD melepaskan pelukannya. Ia beralih duduk di sebelah Thunder yang juga ada diruangan itu.

"Kau disini rupanya" sapa GD pada Thunder

"Hai hyung!"

"Ku kira kau tidak ikut mengantar Jennie" GD menyilangkan kakinya.

"Dia kan sahabatku, jadi aku pun harus mengantarnya! Inikan hari pernikahannya." ucap Thunder dengan menyungging senyum yang dipaksakan.

"Sabar! Apa yang kita ingin tak selalu bisa kita dapatkan"

"Hyung bisakan kita bicara di luar saja?"

Thunder mangajak GD keluar ruangan. Mereka bersandar di tembok tepat di sebelah pintu bagian luar. Thunder tampak sedih. Kepalanya tertunduk.

"Aku tahu perasaanmu, aku hanya bisa bilang kau bersabarlah." kata GD yang lalu menepuk pundak Thunder.

MY LIFE (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang