Abaikan tipo yang bertebaran
- TETANGGA BARU -
Hari-hari pun berlalu, Jisoo sedang berjoging di sekitar komplek perumahan mewah tempat tinggalnya. Jisoo mengajak Soosa bersamanya. Selang beberapa menit, Jisoo melihat Rose juga ada di komplek tersebut. Ia pun segera menghampirinya.
"Roje!" teriak Jisoo memanggilnya
Mendengar namanya dipanggil, Rose segera menoleh ke sumber suara.
"Hai unnie!" Roje melambaikan tangan.
"Kau joging disini juga?"
"Iya, tadi aku baru ikut zumba. Lalu ku pikir sekalian saja joging."
"Owh, zumba nya sudah selesai?"
"Sudah barusan"
"Ketinggalan deh aku."
"Nanti saja unnie bisa ikut aku pilates di tempat latihanku"
"Wah boleh juga"
"Btw, Jennie unnie tidak ikut kalian?"
"Jennie dirumah, dia kan sedang hamil besar jadi ku suruh banyak istirahat agar tidak mengalami hal yang pernah ku alami dulu. Keguguran karena terlalu lelah."
"Wah cepat sekali. Berapa usia kehamilannya sekarang?"
"Sudah memasuki bulan ke 7 tapi masih awal. Jadi dia tidak bisa banyak aktifitas berat"
"Hem, jadi koki dunk dirumah"
"Ya begitu. Dia kan hobby masak. Sepertinya anaknya nanti jadi koki...ha...ha..." Jisoo bercanda
"Bisa juga sih..he..he.. Lalu Limario?"
"Lim seperti biasa, dia sibuk di kantor"
"Baiklah unnie, ayo kita joging kesana. Sekalian aku mau beli rujak buah ter-enak di wilayah sini"
"Lah, masa ada penjual rujak buah di komplek ini?"
"Ada, tadi aku lihat disebelah sana. Mungkin dia baru pindahan, jadi unnie belum tahu"
"Baiklah, ayo kita kesana untuk beli. Tapi... aku panggil Soosa dulu ya"
Jisoo memanggil putranya yang sedang bermain bola dengan anak-anak seusianya itu. Mendengar sang ibu memanggilnya, Soosa pun segera menghampiri. Wajah tampannya basah oleh keringat. Jisoo pun mengelap keringan putranya dengan tisu.
"Nah, anak moomy sekarang sudah tampan kembali" Ucap Jisoo lalu mencium pipi Soosa
"Kita mau kemana?" tanyanya polos
"Aunty Rose ngajak kita beli rujak buah. Soosa suka buah kan?"
"Hore... Soosa mau!"
Soosa begitu bersemangat ketika mengetahui diajak membeli rujak buah. Tanpa pikir panjang, Rose pun menggandeng tangan mungil putra Jisoo itu. Rose memang terkadang bersikap seperti anak kecil. Sehingga Soosa mudah akrab dengannya.
"Aunty, kenapa jarang bermain denganku lagi? Aunty sibuk kerja?" tanya Soosa yang mendongakkan kepala sambil berjalan pelan dengan di gandeng Rose
"Maafkan aunty sayang, beberapa bulan ini aunty ke Australia untuk mengurusi restaurant, jadi itu sebabnya aunty tidak bisa mengajakmu bermain. Tapi, setelah ini aunty akan sering mengajakmu bermain. Kan aunty sudah pindah."
"Wah benarkah?"
"Iya, rumah aunty di ujung sana. Di perumahan sebelah sana" Rose menunjukkan arah rumah baru Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE (The End)
FanfictionKehidupan seorang pria yg harus membagi cintanya. Tawa, tangis, konflik & berbagai masalah pun memenuhi kehidupannya. Ketabahan para tokoh pun diuji habis-habisan dalam menyikapi semua permasalah dengan cara yang bijak. * Dalam FF ini author ingin...