EPISODE : 9

2.6K 205 24
                                    

Abaikan tipo ya gaes.
------------
Dalam perjalanan memuju restoran keluarga Park. Limario teringat lagi dengan kejadian sebulan lalu. Hal itu membuat Limario tergerak mengambil ponselnya. Ia hendak membaca pesan dari Jennie. Tapi... diurungkannya lagi karena ia sedang memangku Soosa.

Jennie dapat menghubungi Limario karena saat Limario mengantarkan Jennie pula, ia mengambil kartu nama Jennie yang ada di dalam dompetnya untuk mengetahui alamat aparteman tempat Jennie tinggal.

Setelah kejadian diantara mereka, Limario pun mengalami kecelakan yang lalu di tolong oleh Rose. Seminggu berada di Rumah Sakit, Limario mengirim pesan pada Jennie tepat saat Jisoo pergi mengantar Soosa ke sekolahnya.

- FLASHBACK -

"Aku tidak bisa begini terus. Masalah ini benar-benar menyiksaku. Aku harus bertemu dengan Jennie untuk membahasnya, agar semua segera selesai" batin Limario

Ia kemudian mengambil ponselnya yang ada di meja sebelah ranjangnya. Limario berusaha mengingat digit nomer ponsel Jennie yang sempat dilihatnya di kartu nama Jennie.

Setelah jari-jarinya menyimpan nomer itu, Limario segera mengirim sebuah pesan pada Jennie yang berbunyi :
"Jen, setelah aku pulih dari cideraku, aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin bicara, karena aku sangat merasa bersalah dengan apa yang telah aku lakukan padamu seminggu yang lalu, jika ini benar adalah nomermu, maka balaslah pesanku. LIMARIO"

Setelah mengirim pesan tersebut, Limario masih menunggu balasan dari Jennie. Namun, sudah menunggu selama 15 menit tak juga ada balasan. Limario pun mengunci ponselnya dan meletakkannya di meja.

Belum lama, sebuah pesan masuk. Limario bergegas meraih ponselnya kembali. Dibukanya ponsel itu dan benar saja ada pesan dari Jennie. Tanpa pikir panjang, Limario pun membuka dan membaca pesan itu.

"Iya aku Jennie. Kau tidak perlu merasa bersalah, bukankah kau dulu juga seperti itu padaku? Jadi, sudahlah Lim, lupakan semua itu. Akan ku terima segala konsekuensinya nanti."

Limario segera membalas pesan itu kembali. "Dulu dan sekarang berbeda. Dulu kita adalah kekasih, dan kita sama-sama sadar. Tapi sekarang aku adalah suami orang, dan yang terjadi adalah ketidak-sengajaan, kita sama-sama tidak menyadarinya"

Jennie kemudian menelpon Limario setelah beberapa menit Limario membalas pesannya.

"Lim, aku tidak mengerti jalan pikiranmu! Aku sudah bilang lupakan. Untuk apa kau mengajakku bertemu?" suara Jennie dari seberang telp.

"Jen, kau paham betul sifatku. Aku tidak akan angkat tangan dari masalah yang sudah ku buat. Aku hanya ingin bicara baik-baik denganmu. Itu saja"

"Ku anggap tidak ada masalah lagi antara kita. Sudah, semua sudah selesai. Dan tolong Lim, hapuslah nomerku. Sepertinya aku mulai menyesal telah pernah begitu mencintaimu. Karena kau tak bisa menepati janjimu sendiri."

"Hallo... Jen... Hallo???"

Sambungan telp terputus. Limario tampak kesal, ia pun menjatuhkan ponselnya karena rasa sakit di kepalanya kambuh kembali.

- FLASHBACK OFF -

Jisoo melirik ke Limario yang tampak melamun. Karena sedari tadi Soosa mengajaknya bicara tapi tak ada sahutan dari Limario. Mobil mereka pun sudah di parkiran restoran.

"Lim!!! Hei... Kau kenapa?" Jisoo menarik-narik tangan Limario

"Owh, aku tak apa-apa!" Limario tersadar dari pikirannya

"Kau pasti mikirkan sesuatu. Nanti kita bicara di rumah. Sekarang ayolah turun"

Limario membuka pintu. Soosa turun terlebih dahulu, lalu diikuti Jisoo yang membantu Limario untuk keluar dari mobil menggunakan tongkatnya. Kaki kiri Limario masih belum pulih, namun kaki kanannya sudah membaik dan bisa kuat menopang berat badannya.

MY LIFE (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang