Selain Yuta yang memiliki kedai Takoyaki, Kun juga memiliki toko elektronik, biasa seperti hal nya kokoh-kokoh cina lainnya."Gimana penjualannya? Naik?" tanya Kun ke salah satu pegawainya
Nongnong tersenyum senang dan mengangguk dengan semangat.
"Iya koh."
Kun ikutan senyum dan beribu-ribu kali mengucapkan puji syukur ke Tuhan.
"Alhamdulillah kalau gitu, besok toko tutup dulu, habis itu saya mau ajak kalian semua makan-makan di resto depan sana."
"Bilangin sama yang lain ya."
"Bener koh?"
Kun mengangguk dan berjalan keluar tokonya, toko sederhana tapi penjualannya selalu melambung tinggi.
Toko ini baru dibuka 3 tahun yang lalu sama ayahnya Kun, Kun di tugaskan untuk melanjutkan bisnis ini. Makanya di tahun kedua toko ini berjalan Kun pindah ke Jakarta dan mengurus toko ini.
"Saya pulang dulu ya, jangan lupa bilangin sama yang lainnya."
Nongnong mengangguk dan membungkuk hormat, Kun masuk ke mobilnya dan meninggalkan toko elektroniknya.
Kun menuju ke kedai Takoyaki milik Yuta, ramai. Dan disana ada Yuta yang lagi ngobrol sama salah satu pelanggan.
Kun masuk lalu disambut sama pegawainya Yuta yang sudah dia kenal.
Haruto tersenyum menyambut Kun dan menyuruh Kun duduk di salah satu bangku yang kosong.
"Kaya biasa ya." ucap Kun.
Haruto hanya memberikan jempol lalu membuatkan pesanan Kun.
Takoyaki gurita tanpa mayonaise dan Ice lemon tea.
"Weh China kesini lu?" tanya Yuta.
Yuta duduk di hadapan Kun.
"Abis darimana?"
"Toko."
Yuta mengangguk dan memainkan ponselnya.
"Kedai lu rame juga Yut." kata Kun sambil lihat ke sekitar. Gak lupa dengan wajah sumrigah kaya abis menang undian kopi.
Yuta tersenyum lalu menaik turunkan alisnya, "alhamdulillah."
"Toko lu gimana?"
"Alhamdulillah juga, semakin hari semakin banyak yang beli."
Yuta mengangguk lagi, dan kembali memainkan ponselnya. Gak lama Haruto datang sambil bawa pesanan nya Kun.
"Terima kasih."
Haruto mengangguk dan pamit buat ngelayanin pelanggan lain.
"Resto yang enak buat ngajak karyawan makan dimana ya?" tanya Kun.
Yuta mematikan ponselnya, menatap Kun bingung. Tumben banget Kun nanyain soal resto.
"Di sebrang sana, ada resto khas makanan Indonesia dari sabang sampai Merauke ada semua."
Kun mengangguk paham, tangan nya memasukkan satu buah takoyaki ke mulutnya namun matanya terus terpaku ke Yuta.
"Kenapa?"
"Besok gue mau ngajak karyawan semua makan, hitung-hitung sebagai ucapan makasih karena udah mau kerja di toko gue gitu."
"Widih baik bener bos."
Kun mendengus geli lalu menghabiskan makanan nya.
"Mau langsung balik?" tanya Yuta.
"Mau jemput bocah-bocah dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah NCT
Hayran KurguDisebuah rumah yang dihuni 18 anak lelaki tampan yang memiliki kadar kenormalan di atas rata-rata, beda emak, beda bapak tapi seperti satu keluarga. jangan baca takut nyesel, karena ga berfaedah. ⚠ harsh word ⚠ 2019 oktober, ©cloudsfairy_