si Mantan Calon Mantu

261 16 11
                                    

Widiiiihhh!!! Udah 1K nich, seneng aja akutuh;) makasih baut kalean semua, i lop him:v

Hepi Ridingg

Tok ... tok ... tok ...

"Setan! Kaget gue!" Gue ngeliat kearah jendela, dan nemuin Tante Naya lagi berdiri di sana sambil komat kamit.

Ga pake lama, karena kalo kelamaan bakal diomelin lagi. Gue langsung buka kaca jendelanya.

"Kenapa, Tan?"

"Kenapa-kenapa?! Kamu yang kenapa? Buka jendela aja, lama amat!" Kan, diomelin lagi.

"Butuh proses Tan, kaya mencintai."

"Basi kamu! Keluar, ikut saya masuk." Titahnya galak, gue langsung tutup kaca dan keluar dari mobil.

"Mau ngapain, Tan?"

"Banyak nanya! Tinggal ikut aja, apa susahnya sih?!"

AKU IMUT, AKU DIAM!

Perjalanan dari parkiran sampe kedalem butik terasa sunyi, padahal gue benci yang namanya kesunyian.

"Mira, ambilin gaun yang ada di dalam ruangan saya."

"Baik, Bu."

Gue? Cuma bisa diem, mendadak jadi patung.

"Duduk kamu."

Ga selang berapa lama, orag yang disuruh sama Tante Naya balik lagi. Dengan beberapa potong gaun yang ia jinjing di kedua tangannya.

"Terimakasih, Mira." Oooh, bisa bilang makasih juga dia. Kirain cuma bisa merintah doang.

"Sama-sama Bu."

"Kamu tunggu sini aja, saya masih butuh kamu." Mba Mira menurut, ia tetap berdiri tepat di belakang Tante Naya. "Sini kamu." Gue berdiri, nyamperin nih Mak lampir satu dengan dahi berkerut.

"Ngapain Tan?"

"Dibilang jangan bayak tanya!" Salah mulu gue, astagaaa!!! "Pilih, bagusan yang mana?" Dia nyodorin ketiga gaun yang gue kisar harganya metong abisss. Walaupun terlihat biasa aja, sih.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suddenly MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang