Berbeda 14 : Sebuah Fakta !

1.6K 82 18
                                    

Part yang ini gak tau aku part apa,dan bingung banget intinya maaf kalau semakin kama semakin gak jelas dan membosankan cerita aku ini ya.
Aku kasih sedih-sedih dulu sebelum bahagia-bahagia ya.. yang penting mereka udah bersatu oke.
Enjoy in this part ya guys 😊
Jangan lupa vote coment ya
Terimkasih.

Happy reading

Hari ini hari pemakaman Farah, dan farah sudah di makamkan sejak tiga jam yang lalu sesuai dengan kepercayaan yang di anut oleh mami salsha. Dan pemakaman itu di hadiri oleh semua keluarga besar farah, kedua orang tua Iqbaal, rekan bisnis Farah, sahabat salsha keyla dan Ali serta bella, dan ada juga beberapa kerabat Alfan dan juga Teman-teman yasha.
Pemakaman farah di hiasi tangisan dan kesedihan yang mendalam dari kekuarga Farah dan salsha juga tentunya, bahkan sempat beberapa kali salsha tidak sadarkan diri sebelum dan sesudah pemakaman maminya.

Hal itu membuat Iqbaal menjadi sosok Suami siaga dan berada di samping istrinya, ia tidak meninggalkan salsha sejengkal pun. Seperti saat ini ia masih setia menemani salsha di dalam kamar salsha di rumah Farah, salsha yang masih sesekali menangis ketika mengingat maminya itu, membuat Iqbaal tidak tega sama sekali jika meninggalkan salsha.

"Sayang.. makan ya.. kamu dari kemarin pulang dari rumah sakit belum makan.. makan ya sayang.." bujuk Iqbaal pada salsha. Namun salsha hanya diam, memalingkan wajahnya dengan air mata yang terus mengalir.

Iqbaal menghela nafasnya pelan, lalu mengubah posisinya yang semula duduk ikut berbaring di sebelah salsha. Dengan posisi miring menghadap salsha.

"Jangan siksa diri kamu kayak gini sayang, aku, Bunda, Ayah, papa dan kak yasha sedih... ya, kita disini untuk kamu.. mami pasti juga sedih lihat anak kesayangannya gak mau makan, nangis terus.." ucap Iqbaal dengan sangat lembut, di sertai usapan-usapan lembut di kepala salsha. Salsha tetap belum bergeming di tempatnya.

"Kamu boleh marah, kamu boleh kecewa sama aku atau yang lainnya, tapi jangan siksa diri kamu ya, aku minta maaf sama kamu.. aku lakuin itu karna aku gak mau buat kamu semakin down sayang.. kalau kayak gini, aku ngerasa jadi seorang suami yang gagal buat bahagiakan istri aku.." ucap Iqbaal dan itu membuat Salsha menatap Iqbaal begitu dalam.

Melihat wajah Iqbaal yang terlihat Lelah, matanya sayu karna semalaman tidak tidur sama sekali karna menjaga dirinya, karna sempat beberapa kali pingsan. Ia sangat berdosa jika terus mendiamkan suami sebaik Iqbaal.

Salsha berhambur kepelukan Iqbaal, menumpahkan tangisnya lagi di pelukan nyaman suaminya itu. Kini rasa bersalah menghinggapi hati salsha.

"Kak maaf... maaf.." ucap Salsha di pelukan Iqbaal dan menyusupkan wajahnya di dada bidang iqbaal.

"Ssttttt... sttt... jangan nangis ya. Udahh sayang, udah.. kamu gak perlu minta maaf sama aku ya.. kamu gak salah.." ucap Iqbaal mengusap punggung Salsha dengan sangat lembut.

"Sekarang aku suapin kamu makan ya.. perut kamu belum ada isinya sama sekali sayang.. nanti kamu sakit ya.." ucap Iqbaal melepaskan pelukan salsha. Dan menatap salsha dengan lembut.

Salsha mengangguk saja, di tengah sesenggukanya.

"Yaudah yuk bangun ya.. sayangnya aku harus makan biar sehat terus.. biar bisa doain mami ya.." ucap Iqbaal lalu bangkit dari tidurnya dan begutupun salsha yang juga menyandarkan punggunya di headbed ranjangnya.

BERBEDA (IQSHA)❤ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang