Berbeda 16 : Tentang Bandung

1.8K 70 25
                                    

Maaf ya semakin lama semkin gak jelas cerita aku, jangan lupa vote dan komentar kalian aku tunggu ya. hahah bercanda kok tamat, wkwkwk ini lanjutannya jangan sepaneng oke
Terimaksih atas semua dukungan kalian.  mulai bosen ya, maaf ya makin lama makin membosan kan.

****

Malang 05.45 WIB

Kebahagiaan tidak hanya di terima oleh Iqbaal dan salsha saja, namun smeua sahabat dan keluarga mereka pun ikut merasakan kebahgaiaan dengan kabar yang di bawa oleh Iqbaal dan salsha yang akan menjadi orang tua, itu membuat kedua orang tua Iqbaal pada hari itu juga Mereka terbang kebandung untuk menemui Salsha dan Iqbaal.

"Sha.. udah biar bunda aja sayang.. nanti kamu capek udah ah sana.." ucap Mitha saat salsha hendak menbantunya di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk mereka. Dan hari ini adalah hari ke dua Orang tua Iqbaal berada di Malang.

Sejak hasil testpack salsha di nyatakan positiv hamil dua hari lalu, Iqbaal bertambah tiga kali lipat lebih possesive pada salsha.  Iqbaal memberikan banyak peraturan, pertama salsha tidak boleh memasak, mencuci baju, berangkat ke kampus sendiri, dan ke caffe, salsha hanya boleh di rumah setelah pulang kuliah di wajibkan pulang, dengan di jemput Iqbaal atau supir yang sudah di bayar papa Salsha untuk mengantar salsha sebelum bertemu iqbaal. dan masih banyak lagi larangan-larangan yang iqbaal buat untuk memprotect salsha. 

"bundaa, salsha cuma bantu bunda, masa iya salsha biarin bunda masak  sendiri.. salsha bisa bunda..' Ucap salsha menatap mertuanya itu dengan tatapan sendunya, karna jujur saja ia sangat bosan jika terus berdiam diri di kamar. karna memang salsha sedang mengalami masa hamil muda, yang  biasa di sebut morning sickness, sehingga bisa mengalami mual atau pusing, sehingga iqbaal sendiri tidak mau jika salsha terjadi sesuatu. 

"engga , kamu masuk kamar dan istirahat, bunda masih ada mbakyem yang bantu bunda, nanti kalau iqbaal pulang sama ayah sam papamu tau, kamu di dapur dia pasti akan marah sayang ya, kamu taukan suamimu seperti apa??" tanya Mitha, memang iqbaal adalah seorang yang mempunyai kepala batu, yang mana jika keputusannya di bantah maka dia akan marah, bukan marah yang seperti apapun, tapi hanya saja dia akan sedikit berlaku dingin pada siapapun kecuali salsha. yaps Iqbaal tidak akan benar-benar berani memarahi salsha, karna slasha adalah segala-galanya di hidupnnya. 

"hmmm yaudah bunda, salsha ke depan rumah nunggu kak Iqbaal, ayah sama papa pulang' ucap Salsha. 

mitha menggeleng melihat  menantu cantiknya itu, mitha tau salsha bukan gadis manja yang banyak diam, namun salsha adalah seorang gadis yang sangat tidak bisa diam, dia akan selalu mengerjakan sesuatu jika ia sedang berada di rumah. sudah Momable istilahnya jika jaman sekarang. 

"salsha-salsha susah banget di suruh diam" gumam mitha, menatap punggung salsha yang sudah mulai menghilang. 

salsha duduk di teras rumahnya, ia duduk disana, dengan pakaian masih menggunakan piama tidur berwarna pink dengan cardygan berwarna abu-abu dengan kerudung rumahan  yang ia beli beberapa waktu lalu, yang berwarna senada dengan baju salsha. salsha tampak begitu acantik dengan pakaian yang seperti itu, siapa sangka jika salsha sudah mempunyai suami bahkan sedang hamil jika berpakaian seperti itu. 

salsha diam di terasa rumahnya, dengan memainkan ponsel yang ada di tangannya, melihat toko online yang menjual aksesoris kerudung atau ia memberi bebrapa kerudung untuk dirinya sendiri, entah mengapa salsha merasa jika gairah berbelanjanya naik 180 derajad, di banding sebelumnya. apa mungkin ini bawaan bayi yang ada di kandungannya entahnya. 

"aduh, deeek.. jangan aneh-aneh dong mintanya.. papa kamu belum datang naak, masa iya mama naik pohon sendiri.." Ucap salsha mengusap perut datarnya, karna saat ia asik memilih sebuah barang ia tiba-tiba ingin mangga muda dengan garam yang sepertinya akan sangat nikmat. 

BERBEDA (IQSHA)❤ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang