Berbeda 3 : Sebuah Ungkapan

1.1K 60 1
                                    

Terimakasih atas respons kalian yang bikin aku sebagai penulis bahagia. Tetap support terus karya aku ya guys. Jangan lupa vote dan komentar karna satu vote dan komentar kalian sangat berharga banget bagi aku.

Pagi ini Iqbaal tampak sedang berkutat dengan laptopnya, jari-jari iqbaal menari diatas angka dan huruf-huruf di keyboard laptonya di salah satu ruangan di perpustakaan kampusnya. Fikiran iqbaal tidak semata-mata fokus pada  tugasnya namun ada hal lain yang menganggu fikirannya, sudah dua hari ini hubungannya dengan salsha agak sedikit aneh. Iqbaal dan salsha jarang terlihat bersama bahkan saling menghubungi pun jarang, dan saat iqbaal menghubungi salsha pun jarang di respons oleh salsha,bahkan terkesan salsha menghindari iqbaal, apa yang terjadi.

"Kamu kenapa sih sha.. berubah gini.." tanya iqbaal frustasi. Mengacak rambutnya sendiri.

"Lo kenapa sih baal.. kacau amat kayaknya.." ucap Ali yang baru saja duduk dihadapan iqbaal dengan membawa beberapa buku yang ada di tangannya.

Iqbaal menatap Ali "gue bingung, kenapa dua hari ini salsha hindarin gue, bahkan sampek terakhir kita ketemu makan siang bareng nyokapnya kita baik-baik aja.." ucap iqbaal.

Ali menghela nafasnya pelan dan menatap iqbaal "kadang cewek itu terlalu perasa baal, dan dia punya feeling yang kuat buat baca keadaan pasangannya.. bahkan apa yang gak lo sadarin hal kecil dia bakalan sadar.. lo tau baal, mungkin salsha ada badfeeling atau lo ngelakuin satu kesalahan yang gak lo sadarin apa itu sampek bikin doi menghindar dari lo kayak gini.."

Iqbaal mencerna semua kata-kata Ali, kesalahan dan badfeeling. Iqbaal teringat salsha sempat membaca pesan dari bundanya, tapi itu hanya pesan biasa. "Apa gara-gara dia baca chat bunda waktu itu.." lirih iqbaal, yang masih dapat di dengarkan oleh Ali.

"Chat??.. emang isinya apa??"

"Ingetin gue gak pulang malem, soalnya mau ada makan malem sama teman ayah gue.. cuman itu aja.."

"Terus??"

"Ya gak ada terus-terus Li, lo pikir tukang parkir terus-terus.." kesal Iqbaal.

"Lo bego atau apa sih baal, heran gue..  gini bisa jadi itu salsha mikir itu bukan cuman makan malem biasa aja Iqbaal.. dan habis itu lo gak hubungin dia lagi, setelah makan malem??"

"Engga, gue gak tau li, setelah dia baca chat itu, dia jadi pendiem emang.. trus dia minta anter gue ke gereja.." ucap iqbaal lirih, membuat Ali yang semua mendengarkan iqbaal sembari membaca buku, kini pandangannya beralih menatap iqbaal dengan ekspresi terkejutnya.

"Jadi.. lo serius Baal.. jadi salsha.."

Iqbaal mengangguk "kita beda li, lo tau kan LDR paling jauh adalah berbeda tempat ibadah, itu yang gue rasain sekarang.."

"Sejak kapan lo tau.."

"Sejak kita pulang dari Tasik.. waktu itu.."

Flashback on.

"Kak iqbaal makasih ya udah anter aku pulang.." ucap salsha hendak turun dari mobil iqbaal yang berhenti tepat di depan rumah salsha.

"Iya sama-sama sha.." jawab iqbaal dengan tersenyum sangat menawan pada salsha.

"Aku turun ya kak.. kakak hati-hati ya.. " salsha turun dari mobil Iqbaal lalu berdiri di depan gerbang rumahnya, dan melambaikan tangan saat mobil iqbaal mulai melaju menuju rumah iqbaal.

BERBEDA (IQSHA)❤ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang