"Ekhemmm. " deheman Jimin membuat Mina mengangkat wajahnya yang sedari tadi sedang fokus menata tasnya.
"Eoh oppa." sambut Mina
"Kerja bagus hari ini Mina." ucap Jimin tulus.
Mina tersenyum membuat jantung Jimin terasa seperti tersengat listrik.
"Kau juga oppa." balas Mina lembut.
Mereka sudah tampil sebagai pembuka untuk acara hari ini, yang lain sudah kembali dengan groupnya masing-masing. Tinggalah Jimin dan Mina yang tersisa.
"Eummm--ini untukmu." Jimin memberikan sesuatu yang sedari tadi dia sembunyikan dibalik tubuhnya.
"Waaahhh kiyowoo." Mina langsung menerima boneka anak penguin dengan wajah yang sumringah.
"Anak penguin ini sedari tadi mencari ibunya, dan sekarang dia pasti senang karena sudah bertemu ibunya." ucap Jimin mencoba menggoda.
Mina terkekeh.
"Lalu apa dia sudah bertemu ayahnya?" sambut Mina.
"Eoh, sedari tadi dia hanya bersama ayahnya. Kasihan bukan?"
Mina lagi-lagi tersenyum dengan celoteh Jimin.
"Siapa ayahnya?" tanya Mina memancing.
"Ayahnya sedang menatap senyum manis di wajah cantik ibunya." ucap Jimin sekarang sudah tidak gugup lagi.
Mina hanya bisa tersenyum dan itu menular padanya.
"Jangan tersenyum Mina-ya " pinta Jimin.
"Wae?"
"Kau membuat yang disini jadi tak karuan." ucap Jimin menunjuk dadanya.
Mina tersenyum kembali.
"Terimakasih ayah." ucap Mina membuat Jimin ingin berteriak kencang karena ulah Mina yang menggemaskan
"Mau makan bersama lagi?" tawar Jimin.
"Ah mian oppa, aku sudah ada janji malam nanti." Jimin cukup kecewa dengan penolakan Mina.
Jimin mengangguk lemah tak semangat.
"Next time?" tawar Mina yang tidak suka melihat Jimin kecewa.
Jimin tersenyum membuat matanya menjadi segaris.
"Sure, aku tunggu kabarnya." ucap Jimin kembali ceria.
"Kau kapan tampil oppa?" tanya Mina.
"Sebelum acara berakhir, kalau kau?"
"Segment ke dua."
"Aku akan melihat penampilanmu " ucap Jimin
Mina tersenyum
"Sudah pasti appa harus melihat penampilan eomma." goda Mina dengan menggoyangkan boneka penguin pemberian Jimin seolah-olah boneka itu yang bicara.