Flashback at studio Yoongi
"Selingkuh atau mendua dalam hubungan tidak dibenarkan Jim. Kau harus tanya kenapa dia selingkuh, dan mau bagaimana selanjutnya. Selingkuh terjadi karena bisa jadi pasangan kita sudah tidak nyaman dengan kita, tapi bisa juga karena ingin mencari suasana yang baru."
"Kau mau sampai kapan menyangkal? Apa yang kau takutkan? Kalau selama ini kau sudah menjadi kekasih yang baik untuk dia, harusnya kau tidak perlu takut lagi."
Jimin memejamkan matanya, kepalanya pening.
"Aku hanya takut kehilangan Mina, hyung. Aku sangat mencintai Mina. Aku tidak siap jika harus berpisah dengan Mina."
Yoongi menghela napasnya berat, dia tahu bagaimana rasanya takut kehilangan seseorang yang dicintai.
"Tidak mungkin, Mina tidak akan meninggalkanmu, kau itu sempurna luar dalam, bagaimana bisa kau dicampakan begitu saja. Aku yakin itu tidak akan terjadi, mungkin Mina sekarang sedang ingin bermain atau mencari suasana yang baru. Tapi aku jamin dia tidak akan meninggalkanmu."
"Jangan pesimis seperti itu, berusahalah Jim. Jangan membiarkan ini semakin jauh. Kau mau Mina semakin nyaman bersama laki-laki lain?"
"Lalu aku harus apa hyung? Aku takut jika membahas ini dengan Mina, Mina malah lebih memilih laki-laki itu."
"Betarti Mina bodoh, kalau dia lebih memilih orang yang baru dia kenal daripada orang yang bersamanya disaat senang dan susah, berarti Mina bodoh!"
"Aku saja yang seperti ini juga masih dipertahankan oleh Jihyo, kau apalagi Jim. Mina pasti akan kembali padamu. Jangan takut dan khawatir, hadapi saja." Yoongi terus memberikan semangat untuk adiknya yang sedang bimbang ini.
Flashback off
Flashback with Mina
"Sudah malam ayo aku antar sampai dorm." Ucap Jimin selembut mungkin.
"Aku bisa sendiri Jim, kau pulanglah." Tolak Mina dan membuat hati Jimin kecewa.
"Min? Boleh minta peluk? Aku rindu denganmu." Pinta Jimin. Terdengar helaan napas kasar dari Mina.
"Aku lelah Jim. Bisakah jangan meminta yang aneh-aneh? Dan seperti yang kau bilang, ini sudah malam aku juga lelah aku ingin segera tidur." Tolak Mina dan lagi-lagi Jimin kecewa.
"Apa permintaanku ini aneh Min? Aku hanya minta pel--"
"Jimin stop! Aku sedang tidak ingin bertengkar! Aku lelah sekali hari ini. Jangan menambah lelahku!" Suara Mina meninggi dan Jimin cukup terkejut. Jimin mengangguk kecewa. Hatinya tambah teriris kala melihat tanda merah dileher Mina, pikiran Jimin melayang pada lelaki yang baru saja mengantar Mina tadi.
"Baiklah, selamat istirahat. Aktifkan ponselmu, aku cemas kalau kau tidak bisa dihub--"
"Sudahlah Jim, kita bahas besok lagi aku sudah sangat lelah dan ingin segera istirahat." Lagi-lagi Mina memotong ucapan Jimin.
Mina berlalu dari hadapan Jimin. Jimin hanya bisa memandang Mina dengan tatapan sedih, kenapa Mina sedingin ini padanya? Kenapa Jimin tidak merasakan tatapan kehangatan dimata Mina?
"Apa kau lelah dengan kita Min?" Lirih Jimin sedih.
Flashback Off
***
"Loh, Mina sudah pulang Jim. Aku pikir dia pulang denganmu." Jimin terkejut mendengar informasi dari manajer Twice itu.
Hari ini Twice telah merampungkan konser onlinenya, dan niat Jimin, dia ingin menjemput Mina untuk diajak sekedar pulang bersama atau kalau Mina mau Jimin akan mengajak Mina untuk makan bersama.
"Sudah pulang?" Tanya Jimin untuk meyakinkan.
"Eumm. Dia dijemput tadi, kalau tidak salah laki-laki yang menjemput Mina, aku pikir dijemput dirimu. Apa dijemput kakaknya yah?" Manajer Twice malah bingung sendiri.
"Mungkin kakaknya, ya sudah kalau begitu aku permisi pulang saja. Kau pulangnya hati-hati hyung." Pesan Jimin sangat perhatian.
"Baiklah, kau juga hati-hati Jim." Jimin tersenyum lalu undur diri. Dia harus menelan kecewa untuk kesekiaan kalinya.
Bukan, Mina bukan dijemput kakaknya, kakaknya Mina masih di Jepang. Jimin tahu karena Jimin melihat insta-story kakaknya Mina masih berada di Jepang.
Jadi siapa yang menjemput Mina?
Siapa sebenarnya laki-laki itu?
Apa laki-laki itu adalah laki-laki yang sama yang membuat tanda dileher Mina?
Jimin semakin frustasi.
"Kau masih menemui Mina Jim?" Jimin baru saja pulang langsung diserbu oleh Taehyung.
"Mina selingkuh! Kau mau sampai kapan menutup mata heuh? Kau sebegitu cintanya dengan Mina atau kau sebegitu bodohnya heuh?!" Kesal Taehyung.
"Jangan memancing pertengkaran Kim Taehyung." Ucap Jimin dingin.
"Namanya Jeon Wonwoo, selingkuhan Mina. Mereka sudah sering pergi bersama, bahkan Mina pernah menginap dengan laki-laki itu. Kau masih mau diam saja?"
Tangan Jimin mengepal dengan keras bahkan buku-buku jarinya sampai memutih.
"Aku mencari tahu melalui kenalanku, dan itulah yang aku dapatkan. Mina sudah mengkhianatimu Park Jimin. Kau sudah dicampakan, dia bahkan sudah berani menginap bersama laki-laki lain, kau masih belum menerima kenyataan?!"
"Jangan ikut campur Tae! Urusi saja hidupmu, kau pikir hidupmu sudah benar?!" Jimin lalu pergi begitu saja meninggalkan Taehyung.
"Yakk! Aku hanya peduli denganmu! Aku tidak ingin kau dipermainkan oleh dia Jim! Yakk!" Taehyung terus berteriak tapi Jimin juga terus berjalan tak menghiraukan Taehyung.
"Kau pikir ini hutan hah? Kenapa teriak-teriak? Mengganggu tidurku saja!" Yoongi yang baru bangun karena terganggu oleh Taehyung sekarang mengomel.
"Aku sedang menasehati orang bodoh hyung." Taehyung ikut duduk di counter dapur menyusul Yoongi.
"Memangnya kau sudah pintar heuh? Sampai menasehati segala." Sindir Yoongi.
"Setidaknya pikiranku terbuka daripada dia." Taehyung tak mau kalah.
"Iya pikiranmu terbuka, tapi hatimu tidak!" Skakmat dari Yoongi.
"Hatiku terbuka kok!"
"Iya terbuka untuk umum, alias playboy." Yoongi langsung meninggalkan Taehyung yang siap meledak.
_______
Jimina karam nggak nih?
