"Hyung?"
"Heum."
Hening. Jimin tidak melanjutkan lagi maksudnya memanggil Yoongi yang tengah sibuk dengan pekerjaannya.
"Ada apa Jim? Kau datang ke studioku pasti ada maksud kan?" Tebak Yoongi. Jimin menghela napasnya berat, dia bingung.
"Kalau misalnya Jihyo selingkuh apa yang akan kau lakukan?"
Yoongi yang sedang mengetik sesuatu di keyboardnya tiba-tiba berhenti saat mendengar pertanyaan Jimin.
"Mina selingkuh?" Tebak Yoongi langsung to the point.
"Tidak hyung, kenapa jadi Mina?" Jimin mengelak.
"Pertanyaanmu tadi menyiratkan kalau Mina sedang selingkuh Park Jimin. Memangnya aku ini bodoh?" Yoongi tidak bisa dikelabuhi.
"Jawab saja hyung. Kau akan bagaimana kalau Jihyo selingkuh." Paksa Jimin.
"Aku akan membunuh selingkuhan Jihyo." Jawab Yoongi sekenanya.
"Hyung, serius." Kesal Jimin.
"Aku juga serius. Kurang serius apalagi."
"Hyung."
"Jawab dulu, Mina selingkuh?" Yoongi kini fokus pada adiknya itu.
"Tidak!" Jawab Jimin mantap.
"Lalu kenapa kau bertanya seperti itu? Atau kau yang selingkuh?"
"Itu tidak akan mungkin! Aku mana bisa menyelingkuhi Mina."
"Berarti kau yang diselingkuhi Mina!" Jimin menghela napasnya berat, rupanya hyungnya itu susah dibohongi.
"Aku benarkan?" Tebak Yoongi.
"Tidak hyung, Mina tidak selingkuh." Jimin masih saja kekeuh dengan pendiriannya.
"Kau seperti ini karena tidak mau mengakui kalau Mina selingkuh atau kau tidak mau aku tahu kalau Mina selingkuh heuh?"
"Tidak dua-duanya. Intinya Mina tidak selingkuh."
"Kau tidak sedang menolak kenyataan yang ada kan Jim?" Jimin terdiam dia tidak bisa berkata-kata lagi. Mungkin Yoongi benar, dia sedang denial.
"Mina tidak selingkuh hyung, dia tidak mungkin selingkuh." Racau Jimin, matanya mulai berkaca-kaca.
***
"Jimin mana? Hyung. Jimin mana?!"
"Apa sih Tae! Baru datang sudah berisik!" Protes Seokjin yang terganggu karena Taehyung membuat onar.
"Jimin! Park Jimin!" Teriak Taehyung yang sedang menuju kamar Jimin mengabaikan Seokjin.
Brak!
Taehyung membuka pintu kamar Jimin cukup keras, tapi siempunya tidak terganggu sedikitpun. Jimin masih betah bergelung didalam selimut sejak tadi malam sepulang dari studio Yoongi.
"Jim! Apa Mina selingkuh Jim?! Aku tadi melihat dia jalan dengan laki-laki lain, aku pikir Mina sedang bersamamu, tapi kulihat si laki-laki ini tinggi dan itu jelas bukan dirimu, dan setelah aku ikuti ternyata memang bukan kau. Jadi benar Mina selingkuh Jim?"
"Yak Park Jimin! Aku sedang bicara denganmu!" Kesal Taehyung yang diabaikan oleh Jimin.
"Keluarlah Tae. Aku sedang tidak mood." Ucap Jimin lirih dibalik selimutnya.
"Jadi ini alasanmu tidak fokus akhir-akhir ini? Itu semua karena Mina selingkuh? Iya?!"
"MINA TIDAK SELINGKUH KIM TAEHYUNG!"
Taehyung terkejut saat Jimin tiba-tiba berteriak kencang padanya.
"Tidak selingkuh? Lalu jalan berdua dengan laki-laki lain tanpa kekasihnya tahu apa namanya kalau tidak selingkuh?!" Taehyung tentu tidak mau kalah.
"Kau tuli tadi aku bilang apa? MINA TIDAK SELINGKUH!!"
Jimin meraih kerah baju Taehyung, dia sangat tidak terima jika Mina dituduh selingkuh.
"Yak yak! Kalian kenapa hah? Kenapa bertengkar?!" Seokjin yang datang langsung memisahkan Jimin dan Taehyung.
"Buka matamu Jim! Terima kenyataan kalau Mina memang menduakanmu!" Taehyung menepis tangan Jimin yang ada sedang memegang kerah bajunya lalu pergi begitu saja.
"Ada apa sih Jim?" Tanya Seokjin yang frustasi melihat adik-adiknya ini bertengkar.
Jimin hanya menatap Seokjin datar lalu kembali kedalam selimutnya lagi. Tentu saja itu membuat Seokjin semakin frustasi.
Jimin menangis dibalik selimutnya, dia tidak tahu sampai kapan menyangkal kebenaran ini. Hatinya belum mau menerima ini semua. Padahal orang bodohpun tahu kalau Mina selingkuh.
Apa cinta membuat Jimin melebihi orang bodoh? Dia bahkan tidak mau mengakui jika Mina ternyata bermain hati dibelakangnya. Harusnya Jimin tahu setelah dia melihat Mina pulang malam bersama laki-laki lain terlebih ada tanda merah dileher Mina, untuk seusia Jimin sudah pasti paham itu tanda karena apa. Tapi nyatanya Jimin menyangkal itu semua. Dia percaya kalau Mina tidak mungkin selingkuh.
"Aku percaya padamu Min, aku percaya padamu." Kalimat lirih itu terus dilagukan oleh Jimin, dia ingin membuat dirinya selalu yakin dan akan selalu percaya ada Mina.
***
"Kau mungkin salah lihat Tae."
"Hyung, aku tidak punya kelainan mata. Aku sangat yakin kalau itu Mina!"
"Bisa saja kau salah orang Tae."
"Astaga, salah orang bagaimana sih? Aku melihat dengan jelas kalau dia itu Mina."
"Kau ada bukti?"
"Aku tidak sempat memfoto, aku keburu emosi. Bisa-bisanya Mina menyelingkuhi Jimin, Jimin kurang apa sih sampai dia tega begitu?!" Taehyung malah jadi kesal sendiri.
"Jangan dulu berspekulasi Tae, kita tidak tahu yang sebenarnya." Yoongi yang sedari tadi diam kini angkat bicara.
"Iya tapi bagaimana bisa wanita sepolos Mina seperti itu? Kenapa dia tega menyakiti Jimin? Jimin kurang apa sih hyung?" Taehyung masih tidak habis pikir.
"Jangan keras-keras Tae, nanti Jimin dengar." Ucap Namjoon.
"Biar saja. Biar terbuka pikirannya."
"Jangan menyalahkan siapapun sebelum kita tahu yang sebenarnya. Jikapun sudah tahu, kita juga tidak berhak ikut campur terlalu jauh. Ini masalah pribadi mereka." Seokjin mencoba memberi saran.
"Ah pokoknya tetap salah Mina. Keterlaluan sekali dia, apa dia tidak ingat saat dulu dia sakit siapa yang ada disampingnya? Kenapa sekarang sudah sembuh dia membuang Jimin begitu saja?! Tidak tahu diri! Tidak tahu terimakasih!"
"Tae!" Namjoon mencoba memperingati Taehyung agar tidak terlalu jauh.
"Arghh dasar Twice menyebalkan!" Taehyung lalu masuk kekamarnya dengan hati yang dongkol.
"Rupanya ada dendam lama." Ucap Seokjin mengomentari kekesalan Taehyung.
_______
Next??