"Iya iya astaga, aku baru saja pulang hyung, nanti asti aku cuci kok. Celana dalamku masih banyak jadi tidak masalah kalau tidak kucuci sekarang."
Aku keluar kamar mendengar keributan diluar. Sudah pasti pelakunya Jungkook dan si fake maknae Seokjin hyung.
"Nanti, nanti, nanti kapan? Mau sampai berjamur celana dalammu itu?! Kencan saja kerjaanmu!"
"Tidak mungkin hyung, kau tenang saja, kenapa ke semakin tua semakin cerewet sih?"
"Yak yakk mulutmu!"
Aku tidak heran lagi dengan ini, setiap hari tidak pernah tidak untuk saling ribut.
"Heuh? Kau didorm hyung?" Jungkook heran melihatku ada didorm.
"Kenapa memangnya?" Tanyaku yang kini duduk santai diruang tengah sambil mencari acara tv yang menarik.
"Aku tadi habis mengantar sarapan untuk Tzuyu, lalu melihat Mina pergi, aku pikir mau pergi denganmu." Cerita Jungkook membuatku terheran.
"Pergi? Pergi kemana?" Tanyaku bodoh.
"Kenapa bertanya padaku? Kan yang pacarnya kau bukan aku." Jungkook benar juga.
"Wae? Hyung tidak tahu?" Tanya Jungkook. Aku hanya menggelang serta meraih ponsel untuk menghubungi Mina.
"Kalian sedang bertengkar? Ah tapi tidak mungkin, masalahnya tadi Mina keluar dengan raut muka yang bahagia." Celoteh Jungkook semakin membuatku panas saja.
"Jimin dan Mina bertengkar? Mustahil. Seisi dunia akan terheran kalau sampai itu terjadi. Mereka Jimin dan Mina, bukannya Yoongi hyung dan Jihyo." Jhope hyung yang tiba-tiba saja datang ikut menyahut.
"Benar juga sih. Sangat mustahil terjadi. Malaikat dipasangkan dengan malaikat ya pasti bagus, kalau setan dipasangkan dengan setan sudah pasti hasilnya seperti Yoong--"
Jungkook langsung terdiam saat dia tahu orang yang akan dia bicarakan tiba-tiba datang.
"Aaahhh, Yoongi hyung didorm rupanya. Ha ha ha. Kupikir sedang pergi." Jungkook terancam.
"Kenapa hyung tidak memberitahu kalau Yoongi hyung ada disini?" Bisik Jungkook pada Jhope hyung.
"Sengaja." Ucap Jhope hyung tertawa puas diatas penderitaan orang lain.
"Wae? Kenapa tidak dilanjut Jeon Jungkook? Aku ingin mendengar kalimatmu secara lengkap." Sarkas Yoongi hyung.
"Aa-ahh tidak hyung, aku hanya-- eumm-- ah tidak aku tidak bilang apa-apa tadi. Iya kan hyung?" Jungkook meminta bantuan pada Jhope hyung.
"Molla, aku tidak tahu, aku masih polos mana tahu." Jhope hyung sungguh ingin Jungkook menderita.
"Yaa- hyung kenapa kau tidak--"
"Dengar ini, hubungan tidak akan selalu baik-baik saja. Tidak semua masalah yang terjadi akan selalu berakhir buruk, kadang kala masalah yang terjadi akan menguatkan dan memberi makna arti sebuah hubungan. Jungkook pacaran baru kemarin sore mana tahu. Kau pikir berkomitmen tidak rumit? Lihat saja satu tahun atau dua tahun kedepan. Ah tapi aku tidak yakin kau dengan Tzuyu akan sampai bertahun-tahun." Ucap Yoongi hyung lalu pergi begitu saja.
Jungkook kulihat ingin mengumpat setelah kalimat panjang dari Yoongi hyung tadi.
"Tahan Kook, tahan. Jangan melawan Yoongi hyung kalau kau masih mau tinggal disini. Tahan, okay?" Jhope hyung mencoba menenangkan Jungkook.
"Untung dia hyung, kalau bukan sudah aku lempar dari gedung ini." Jungkook emosi.
"Kau berani?" Tanya Jin hyung yang juga tiba-tiba ikut bergabung.