10. After Live

1.1K 154 18
                                    

"Gwenchana?" Tanya manajer Mina setelah Mina selesai dengan siaran langsung dalam rangka hari ulang tahunnya.

Mina memejamkan matanya sejenak dan menarik napasnya dalam.

"Aku tidak membuat kesalahan kan?" Tanya Mina meminta pendapat manajernya itu.

Manajernya senyum.

"Kau sudah melakukan terbaik Mina-ya. Kau hebat hari ini." ucap Manajer Mina dengan bangganya.

Mina hanya tersenyum manis, kedua tangannya masih saling bertautan, dia merasakan dingin dan berkeringat dikedua tangannya.

"Kau sudah ditunggu didepan Min." ucap manajernya membuat Mina bingung.

"Manajer hidupmu." ucap manajer Mina lagi dengan kedipan mata menggoda.

"Manajer hidup? Siapa?" Mina masih belum paham.

"Jimin oppa." bisik manajer Mina senang sekali menggoda artisnya itu.

"Heuh? Kau tampak biasa saja? Biasanya pipimu akan memerah saat ku sebut nama Jimin." manajer Mina menjadi bingung.

Mina hanya diam dan memilih membereskan perlengkapan pribadinya.

"Aku kedepan dulu oppa." pamit Mina.

"Kau akan pulang bersama Jimin, atau?" Tanya manajer Mina.

"Tidak tahu, nanti aku kabari oppa lagi." jawab Mina yang dibalas acungan jempol oleh manejernya.

Mina perlahan melangkah meninggalkan menajernya dan melihat keberadaan Jimin. Dan benar saja, Jimin sedang berdiri bersandar tembok sambil memainkan ponselnya tak jauh dari jangkauan Mina.

Mina mendekat kearah Jimin dan berhenti tepat didepan Jimin

"Oh, kau sudah selesai?" Tanya Jimin lembut, tak lupa senyum manis ia persembahkan untuk wanita yang sedang cemberut didepannya itu.

Jimin memasukan ponselnya kedalam saku celana.

"Kalau kau menonton siaranku, kau pasti tahu kan?"

Jimin hanya tersenyum mendengar nada bicara kekasihnya yang terkesan sinis. Dia memang pantas mendapatkan itu atas sikapnya tadi pagi terhadap Mina.

"Iya maaf aku salah, aku minta maaf yah." pinta Jimin lembut.

Tapi nampaknya Mina belum mau memaafkan kekasihnya itu, terbukti dengan dia menampik tangan Jimin saat Jimin akan memegang tangannya.

"Sayang, aku minta maaf. Aku menyakitimu tadi pagi, dan aku sangat menyesal." Jimin masih berusaha membujuk Mina.

"Hey, kenapa malah menangis?" Jimin panik saat melihat Mina tiba-tiba menangis.

Jimin memandang sekitar, takut ada orang lain yang lewat. Dengan cepat Jimin membawa Mina ke tangga darurat yang sudah dapat dipastikan tidak ada orang, karena jarang orang akan menggunakan tangga darurat.

Jimin yang sedang  menggenggam tangan Mina merasakan tangan Mina dingin dan berkeringat.

Mungkinkah?

Jimin langsung membawa Mina dalam pelukannya.

"Gwenchana, gwenchana, kau susah melakukan yang terbaik hari ini." bisik Jimin lembut.

Jimin terus mengelus lembut punggung hingga rambut Mina berharap Mina akan lebih tenang.

"Aku juga minta maaf karena sikapku tadi pagi, aku hanya mengkhawatirkan dirimu."

"Jangan menangis begini, aku jadi semakin merasa bersalah, sayang." ucap Jimin penuh sesal.

Mina belum mau menjawab ucapan-ucapan Jimin, dia masih nyaman menangis sambil memeluk dan dipeluk Jimin.

HOME (JIMINA) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang