#empatpuluhtiga

9 0 0
                                    

Happy New Year for you, all. Tahun Baru Syamsiah 2023. Udah pada punya resolusi belum? Atau udah capek membuat resolusi yang tinggal wacana saja?
Wkwkwk, sama. Tapi sekarang aku gak banyak ingin sih. Aku hanya ingin tahun ini lebih baik dari sebelum-sebelumnya, dengan memperbaiki shalat-ku lebih dulu. Dan cerita #SCMS ini bisa selesai tahun ini. Semoga Allah memberikan hidayah dan kemudahan. Aamiin😇🤲🏼

Oke, happy reading 😊
-----------------------------------------------------------

Cantik dan manis, ups aku keceplosan.

"Kayla?" Gadis itu menggeleng. Sehingga bisa dipastikan kalau dia adalah Kayra. Ya, dia memang Kayra. Tapi, mau apa dia ke rumahku? Apa ada hal yang urgent sampai dia benar-benar ke rumahku magrib begini? Aku jadi penasaran.

~~~

"Mau ngapain?" Tanya Kevin mendominasi.

Kayra mengalihkan pandangannya padaku. Sehingga aku merasa kalau gadis itu ada keperluan dengan diriku. "Aku?" Aku menunjuk diriku sendiri memastikan feel yang kurasa. Dan benar, Kayra mengangguk membenarkan. "Mau ngapain?" Tanyaku mengikuti pertanyaan Kevin.

Cewek aneh, ditanya Kevin dia memandangku. Giliran aku yang bertanya, dia malah memandang Kevin. Mau dia apa sih?

Alhasil aku beradu pandang dengan Kevin. Seperti biasa, kami berkomunikasi lewat telepati yang kami punya.

'Nih cewek kenapa, sih?'

'Katanya ada perlu dengan aku.'

'Kalau gitu ngapain dia mandang gua lagi?'

'Itu juga yang aku tidak paham.'

Karena tidak mendapatkan jawaban, aku akhiri saja telepati kami. Dan aku kembali menatap Kayra.

Kayra menarik napas dalam dan menghembuskannya. Kemudian berucap. "Emang semua cowok sama, gak pekaan." Aku syok mendengarkan ucapan Kayra itu. Kulihat Kevin, mulut dan matanya membulat seketika. Membuktikan kalau ia sama terkejutnya denganku. "Gini, gue mau ngomong sama Kak An dulu. Bisa gak Kak Kevin tinggalin kita sekejap?"

"Oh oke-oke. Sorry ya gua ganggu." Kevin memandangku sejenak dan berlalu meninggalkan aku dan Kayra. Jadi makin penasaran, nih bocah mau ngomong apa ya?

"Mau masuk?" Tanyaku lagi sepeninggal Kevin. Kayra menggeleng. Alhasil kami langsung duduk di kursi teras depan saja. "Mau ngomong apa?"

"Aku mau minta maaf sama kakak. Waktu itu aku udah gak sopan banget." Kayra menghela nafas. "Sungguh aku gak ada niatan gitu, tapi waktu itu lagi ada masalah aja. Jadinya kakak ikut kena pelampiasannya." Kayra berucap sambil menunduk.

Aku bingung menanggapi bagaimana. Kemaren karena salahku juga, aku lancang pegang-pegang tangannya. Ya wajar aja kalau dia mengamuk. "Aku sih maklum." Gara-gara dia pakai 'aku', aku jadi tebawa suasana lagi. "Kemaren juga aku main pegang tangan lu sembarangan. Wajar lu marah. So, gua minta maaf juga." Pandanganku teralih pada kain gorden yang bergerak. Oh Kevin, ternyata di ngintip sekaligus nguping dari sana.

"Emang sih. Aku paling gak suka ada cowok yang pegang-pegang. Tapi entah kenapa, waktu itu aku ngamuknya bukan sebab itu. Tapi khusus untuk pelampiasan aja."

Satu Cinta Menghancurkan SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang