#empatpuluh

23 1 0
                                    

🎉🎊2K reader guys,🎊🎉 alhamdulilah... I'm so happy. Syukran jiddan, and Enschuldigung😄😊😁
*Aku beri satu permintaan*
.
.

"Kayla!" Seru Kevin. Gadis itu menggeleng. Secepat kilat benakku berputar mengatakan dia Kayra. Dan saat kutanyakan, gadis itu mengangguk. Aku melirik dadanya, disanapun tertulis 'Kayra Mandala Putri'. Benar, dia Kayra. Setelah sekian lama sejak tragedi di pet shop itu. Aku berjumpa lagi dengannya.

"Mana Kayla?" Tanya Kevin. Kayra diam dan setelahnya menanyakan keperluan Kevin terhadap kembarannya itu.

~~~

"Bukan urusan lu. Cepet panggilin Kayla." Pinta Kevin lagi. Lebih tepatnya suruhan dengan sedikit paksaan.

Kayra masih diam ditempatnya. Bola mata hitam pekatnya mengarah lurus pada Kevin. Menatap Kevin lekat seperti mengintimidasi. "Kayla is my sister. Jadi yang menyangkut masalah Kayla otomatis langsung jadi masalahku. Kalau kakak gak mau ngasih tau, gak papa. Aku gak bakalan ngizinin kakak ketemu dia."

"Alah, gaya lu sok-sokan english. Kalau gak pande, gak usah deh." Aku tercengang mendengar ledekan Kevin. "Yang benar itu sister--" Kevin mengucapkan dengan sempurna. "--bukan sistel. Apaan tuh sistel?" Kini Kevin memindahkan lengannya ke dalam saku abu-abunya. Aku salah dengar atau Kevin yang budeg ya? "Lagian gua gak perlu juga ijin dari lu. Gua bisa cari sendiri."

"Aku ngucapinnya betul, kok. Kakak aja yang salah tangkap alias budeg." Balas Kayra tidak mau kalah. Dan Kevin hanya diam. "Yaudah sih, itu hak kakak juga. Tapi bisa aku pastikan kakak gak akan ketemu Kayla tanpa izin aku." Kevin membisu ditempat. Sedang Kayra beralih menatapku. Dia memandangku dengan kening berkerut. Seolah berpikir; 'rasanya aku pernah jumpa dia, tapi dimana?'

"Kalau kakak, mau ngapain?"

Hah? Dia tidak menanyakannya padaku. Itu berarti dia sudah ingat siapa aku. Atau malah sebaliknya, dia menyerah dan tidak peduli lagi.

"Gak, gua cuma nemanin." Aku jadi penasaran. Lebih baik kutanyakan kebenarannya. "Lu kenal gua?"

"So pasti, siapa sih yang gak kenal cowok most wanted di sekolah?" Aku menyangkal tuduhannya dan mengatakan, aku bukan most wanted, tapi Kevin inilah yang most wanted sebenarnya. "Ya itukan pandangan kakak, tapi pandangan yang lain?" Alhasil, aku hanya terdiam.

"Yaudah, aku mau ngantin dulu. Bye kak."

Aku tidak menanggapinya, karena pandanganku sekarang terfokus pada Kevin yang masih ke balik pintu. Aku menyusulnya, sebelum pintu itu tertutup. "Mana Kayla?" Suara bariton Kevin menggelar memenuhi ruangan.

Kevin seperti guru killer yang memasuki ruangan dengan tatapan tajam, membungkam suara dalam sekejap. Kalau sudah begini, karisma yang dimiliki Kevin benar-benar terpancar. Itulah sebab akibat gadis-gadis menatapnya dengan tatapan memuja.

Bersama dengan Kevin aku menatap seseorang yang mengangkat tangannya. "Saya Kayla kak." Kini semua mata benar-benar terarah pada satu objek yang sama, Kayla.

"Bukan lu." Kevin mendengus. "Gua nyari Kayla Mandala Putri. Bukan Kayla Amelia, si cabe pasar." Gelak tawa memenuhi kelas. Tega sekali Kevin, mengatai orang dengan kasar begitu.

Aku menyikut pelan pinggang Kevin. Memberi isyarat jangan berlebih-lebihan. Dan Kevin mengangguk setuju, syukurlah.

Seseorang yang duduk di meja depan berujar. "Maksud kakak Kayra Mandala Putri? Itu barusan keluar kak, mau ke kantin katanya."

Satu Cinta Menghancurkan SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang