(part 3) 🌟

7.7K 267 12
                                    

Di perjalanan pulang Refalino berhenti disebuah cafe, iaa mampir kesana untuk menenangkan pikiran nya.
Refalino melamun menatap kedepan dengan tatapan kosong entah apa kini yang tengah di pikirkan oleh Refalino saat ini.

"Bagaimana umi abi tau kalau aku menghamili gadis cantik adik kelas aku sendiri, apakah umi abi bisa menerima ini? Ya allah beri hamba petunjuk ya allah"
Refalino pulang dengan muka kusut seperti baju belum di setrika, Refalino masuk kedalam rumah megah bak istana tersebut. saat Refalino berjalan menuju kamar nya di lantai 2 Refalino di cegat oleh umi nya, nama nya umi Dewi.

"Refalino anak umi yang ganteng sini nak" ucap Dewi menghentikan Refalino untuk menaiki anak tanggak rumah nya.

"Ehh umi ada apa umi? "

"Kok kamu baru pulang darimana? "

"Owhh anu umi ehh Refalino tadi kerumah teman dulu"Refalino berkata jujur walaupun tidak sepenuhnya jujur.

"Owhh yaudah sana mandi bentar lagi papa pulang kita makan malam sama ya"Refalino hanya mengangguk dan memberikan senyuman termanis nya ke umi nya.

Refalino turun dari kamar setelah membersihkan diri nya terlebih dahulu.
Dimeja makan suasana begitu hening, hanya dentuman sendok beradu dengan piring yang terdengar. Setelah makan malam selesai Refalino membuka suara terlebih dahulu.

"Umi abi Refal mau ngomong sesuatu"

"Ngomong apa ngomong aja kan nggak ada yang larang"

"Ini penting umi Refal nggak bercanda"

"Ada apa sih nak kok anak abi begitu? "

"Jadi gini abi umi Refal.... Refal telah melakukan kesalahan yang besar Refal menghamili adik kelas Refal sendiri semua terjadi karen kecelakaan umi saat itu Refal tidak sadar dan dalam pengaruh obat"semua diam Refalino takut umi dan abi akan marah.
Tentu abi Refal kecewa, tapi tidak di terlihatkan oleh abi nya.

"Lalu apakah kamu sudah bicara dengan orang tua gadis itu? "

"Sudah abi dia suruh Refal harus secepat nya menukahi dia"

"Umi juga setuju begitu bagaimana pun itu kesalahan kamu kamu harus bertanggung jawab, seminggu lagi kamu menikah dengan dia dan besok bawa dia ketemu dengan umi"

"Baik umi" abi Refal (Rinaldi pratama) pergi begitu saja dari ruang makan ntah lah antara mau mau marahh dan kasihan melihat putra semata wayang nya begini. Refal hanya menatap ayah nya yang pergi meninggal kan meja makan.

Pagi hari nya Refal berniat berangkat sekolah bersama Zahra ia akan menjemput Zahra dirumah nya,

"Aslamaualaikum umi abi"

"Waalaikumsalam Refal ayo sini sarapan dulu"Rinaldi hanya diam tidak ada memulai percakapan dia hanya tenang mekan sarapan nya, Tefal pun yang melihat itu hanya bisa diam dan merasa bersalah.

"Umi abi Refal berangkat dulu ya takut terlambat assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"jawab kedua nya

Dilain tempat, Zahra masih berada di dalam toilet .

Zahra terus mengeluarkan cairan bening dati dalam mulut nya.
"Ya allah kuatkan Zahra ya allah"setelah merasa enakan zahra bersiap siap kesekolah ia merasa bahwa ini ada sekolah terakhir nya.

Mama Iren sedang berada di luar pintu kamar Zahra ia merasa kasihan dengan Zahra yang dari tadi terus muntah tapi Iren tidak mau masuk kedalam entahlah mungkin ia masih kecewa dengan zahra
Saat zahra membuka pintu kamar nya ia melihat mama nya sedang berdiri disana.

"Mama ada apa ma? "

Iren tak tega melihat anak nya yang begitu pucat saat keluar dari dalam kamar
"Hmm nggak ada mama cuma mau bilang Refal nunggu kamu di bawah kamu udah janjian? "

ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang