(part7) 🌟

4.8K 196 3
                                    

Sinar matahari tidak malu malu nya keluar menembus jendela, Zahra terbangun iaa melihat ke samping tidak ada Refal disamping nya.

‎"Ya allah Zahra kesiangan, kak Refal mungkin sudah berangkat sekolah". Zahra berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci muka nya, diatas meja ada sebuah omlet dan note dibawah nya.

"Sayang kamu makan yang banyak ya ni kakak buatkan omlet, tapi nggak tau deh enak atau nggak semoga enak yaa dimakan ya, jangan kecapean nanti dede nya capek jugak tu, dimakan ya sayang.
Kaka sudah berangkat, kakak nggak tega bangunin kamu kayak nya kamu capek banget maaf ya sayang kakak nggak bangunin kamu, yaudah sekarang dimakan omlet nya jangan baca note ini terus heheheheh.

Salam suami mu yang tampan".

Kurang lebih begitulah isi nyaa, Zahra masih senyam-senyum sendiri mambaca kertas yang ditulis suami nya, memang suaminya paling pengertian.

Jihan baru saja keluar kamar nya iaa tersenyum miring melihat Zahra baru bangun langsung makan.

"hehhh enak ya baru bangun langsung makan masakan suami tercinta macam ratu". ucap Jihan menyindir Zahra.

"Nggak tau diri".

Zahra diam dia tetap melanjutkn makan nya sesekali di usap nya perut nya yang kini telah nampak membuncit, usia kandungan Zahra kini masuk 4 bulan. Ia sesekali becerita dengan anak nya.
"kamu yang sabar ya nak bunda kuat kok".

Siang hari nya Zahra menghampiri mama nya yang sedang membersihkan halaman belakang rumah nya.

"maaa Zahra bantu ya". Iren melirik Zahra sebentar dan kembali fokus mencabuti rumput dihalam rumah nya.

"nggak usah nanti suami kamu marah lagi kalau kamu kecapek an".

"Nggak kok maa Zahra nggak capek".

"Seterah kamu". sebenarnya ada perasaan bersalah di hati Iren saat ia memarahi Zahra tanpa sebab.
" maaf kan mama nak". ucap Iren dalam hati nya.


Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam namun Refal belum juga kembali, Zahra terus menunggu, mondar mandir keluar rumah melihat Refal pulang.

Namun belum ada tanda tanda kalau Refal akan pulang. Kini sudah tengah malam Refal masuk kerumah dan membuk pintu menjumpai istri nya tertidur di ruang tamu sambil memegang HP.

"Ya allah sayang kamu kenapa tidur disini?." Zahra terbangun ia seperti mendengar suara suami nya pulang, Zahra membuka mata nya dan langsung memeluk Refal seakan Refal tidak boleh lepas dari pelukan nya itu.

"Kakak kemana sih kok sekolah sampai tengah malam sekolah apa ini kak".

"Ehh Zahra maaf kan kakak ya kakak lupa kabarin kamu kita duduk di situ aja yuk sambil kamu tiduran. Kamu capek ya nungguin kakak, kamu cemas? Maafin kakak ya kakak salah". zahra masih berpikir kenapa suaminya pulang larut malam begini.

"kakak kemana dulu tadi".

"Sebenarnya kakak tadi setelah pulang sekolah kakak nyari kerja, supaya kakak bisa punya penghasilan dan bisa ngasih nafkah istri kakak supaya anak istri kakak bisa makan, dan alhamdulillah kakak sekarang bekerja jadi pelayan cafe yaa lumayan gaji nya bisa kakak tabung, uang jajan yang di beri abi juga masih jalan supaya kakak bisa nabung untuk masa depan kita supaya kita juga cepat punya rumah sendiri dan nggak numpang lagi dirumah mama".

diam diam hati Zahara tersentuh mendengar penuturan suami nya itu bulir air mata lolos dengan mudah nya.

"loh kok nangis Zahra nggak bisa tidur ya kalau nggak kakak peluk? Maaf ya tapi ini karena awal masuk kerja kok besok besok kakak jam 7 atau jam 8 kakak udah pulang kok, udah nggak usah nangis jelek loh".

Zahra bukan menangis karena tidak bisa tidur kalau tidak dipeluk Refal tapi ia terharu mendengar penuturan Refal untuk keluarga kecil nya.

"nggak kok kak, kakak sudah makan?".

"udah ".

"yaudah kakak mau mandi biar Zahra siapin? ".

"iaa kakak mau mandi tapi nggak usah di siapin kamu tidur aja kamu capek kan udah tidur aja".
cup,, selamat malam anak ayah mengecup perut Zahra dan terakhir mengecup singkat bibir zahra cup,, selamat tidur sayang.

Zahra yang tengah tertidur merasakan ada tangan kekar yang memeluk nya, iaa terkejut rupanya nya itu tangan Refal suami nya, ia pikir siapa lelaki itu. Zahra dan Refal memang masih tidur diluar karena Jihan masih di indonesi mungkin seminggu lagi ia akan di sini kemudian ia akan balik lagi ke London tempat ia kuliah.

Pagi buta sekali zahra sudah terbangun menyiapkan nasi goreng untuk sarapan setelah itu ia mandi dan membangunkan Refal untuk solat subuh berjamaah.

"kaka solat subuh dulu yuk".

"Hmm iya sayang". Refal langsung ke kamar mandi untuk ambil air wudu ia segera kembali dan memasang perlengkapan solat nya.

"Assalamualaikum warahmatullah, assalamualaikum warahmatullah".

Refal mengucap kan salam sebagai akhir dari solat nya.
Zahra mengambil tangan suami nya dan mencium nya lama, begitupun dengan Refal yang mencium kening istri nya .

"Zahra setelah ini kakak mau kita bicara sebentar ya".

"Iyaa kak Zahra beresin ini dulu ya".

Zahra datang menghampiri Refal di ruang keluarga.

"ada apa kak mau bicara apa? ".

"Hmm Zahra ngijinin kakak kan buat kerja jadi pelayang cafe? ".

"Insyaallah Zahra ijin kakak Zahra akan dukung kakak selagi itu halal kak".

"alhamdulillah"

mereka tersenyum dipagi yang sangat indah ini.
"Yasudah nanti pulng sekolah kakak langsung kerja ya palingan kakak pulang jam 8 atau jam 7 paling cepat ".

" iya kak nggak papa ini kn demi keluarga kita juga ".

"Iya terimkasih ya istri ku".

"kakak berangkat dulu yaa ".

"Ok kak, inget jangan genit yaa ada anak istri nunggu dirumah, awas lo genit genit Zahra makan kakak". Refal malah ketawa cekikikan melihat istri nya itu.

"loh kok ketawa sihh".

"Iyaa sayang kakak nggak genit kok, istri kakak cukup satu seumur hidup yaituu kamu". Refal menyentil gemas hidung Zahra.

"Yaudah berangkat gih nanti telat lagi hati hati ya suami ku". Zahra mengambil tangan suami nya.

"iyaa istri ku".

Pasti ada yang memikirkan mengapa Refal harus menjadi pelayang cafe sedang kan ia terlahir dari kalangan orang kaya, Refal ia tidak mau harus bergantung pada orang tua nya ia juga harus mandiri, walaupun nantinya perusahaan itu akan jatuh ketangan Refal sepenuh nya karena Refal merupakan anak tunggal dan peawaris tunggal.

Ia harus memulai semua nya dari awal hinggaa akhirnya ia nanti akan menjadi orang sukses, semua ia lakukan agar ketika ia telah berhasil dan suatu saat ia jatuh terpuruk kembali ia tidak akan stres karena apa? karen ini semua telah di lewati nya, dan makanya berbeda dengan orang yang langsung tinggi tanpa melewati proses dari bawah dulu, dan ketika orang itu jatuh ia akan sangat stress dan frustasi, bahkan bisa sampai gila karena ia tidak pernah mengalami masa masa dibawah sebelum ia sukses. Jadi berawal lah dari bawah terlebih dahulu jangan langsung melirik ke atas karena kalau terlalu tinggi nanti jatuh nya akan sakit.

Roda berputar tidak selamanya yang dibawah akan selalu berada di bawah, dan juga tidak akan selama nya yang berada di atas akan tetap berada di atas. Semua hanya butuh proses proses dan proses
Usaha usaha dan usaha
Doa doa dan doa.







Thank you yang sudah baca 💙

Jangan lupa ditunggu kelanjutan nya



Terimakasih jangan lupa vote and komen ya

ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang