(part 8) 🌟

4.7K 180 2
                                    

Refal dengan gagah nya berjalan di koridor sekolah, Refal termasuk anak yang cerdas di sekolah nya, kini Refal sudah kelas XII dan sebentar lagi ia akan lulus.

‎Bell masuk pertanda awal belajar dimulai Refal mengikuti pelajaran dengan serius nya. Sampai pada jam istirahat nya Refal tidak ke kantin untuk nongkrong dengan teman-teman nya. Ia lebih memilih memakan bekal yang di siap kan oleh Zahra.

‎"Heyy bro kekantin napa, udah lama nih gue nggak liat lo ke kantin". ternyata itu Dimas, dia memang sahabat nya Refal tetapi ia sangat keterlaluan telah berbuat jahat kepada Refal karena iaa sangat tersulut emosi sehingga pemikiran kotor nya meraja lela.

"Ehhh elo Mas, nggak usah deh lu duluan aja gue juga lagi malas mau kekantin". Refal berpikir lebih baik iya tidak membelanjakan uang yang masih diberi abi nya untuk ia. hitung hitung tabungan nya dengan Zahra, mengingat usia kandungan Zahra yang kian bertambah, Zahra pasti ada ngidam cuman dia tidak berani ngomong ke Refal kalau ia menginginkan sesuatu, ia tidak mau kalau Refal nanti repot untuk mencarikan makanan yang ia ingin kan. Sungguh mulia hati Zahra.

"Yaudah deh bro gue ke kantin dulu nongkrong bareng anak anak, owhh ya pulang sekolah lo bisa ngumpul bareng kitakita nggak? ". Refal ragu mau menjawab apa, emang sudah lama ia tidak berkumpul dengan teman teman nya sejak kejadian itu,

"Hmmm kayak nya gue nggak bisa deh Mas, gue disuruh pulang cepat sama bokap". jawab Refal berbohong.

"Yaudah santai aja Fal lain kali ngumpul yaa".

sebenar nya Dimas tau bagaimana kini nasib Refal, diam diam ia mengikuti Refal sampai ia tau kini Refal telah menikah dan Refal juga sudah bekerja, Dimas merasa dirinya orang terjahat yang pernah ia temui di dunia, iaa sangat menyesali perbuatan nya hanya gara gara ia cemburu dengan Refal dan kini Zahra juga menjadi korban.

‎"Lo tenang aja bro gue bakal bantuin lo kok, lo nggak sendiri" batin Dimas berucap.

Kini Refal telah sampai di tempat kerja nya, ia segera berganti pakaian dan melayani para pembeli yang datang, cafe kali ini ramai sekali didatangi penjung. Sesekali Refal mendengar perkataan perkataan yang mengatai diri nya.

"Ganteng ganteng kok jadi pelayan".

"Masih muda kok udah jadi pelayan".

Refal menanggapi dengan senyum termanis nya, biarlah orang berkata apa tentang dirinya yang penting ia anak dan istri nya bisa makan.

Pelanggan begitu banyak Refal pun kewalahan melayani, baru pukul 6 kini cafe nya telah tutup karena telah habis.

"alhamdulillah bisa pulang cepat, jumpai Zahra". Refal segera pulang ia sudah rindu sekali dengan istri nya, hahahah lebay yaa tapi begitulah Refal, ditengah jalan tiba-tiba mobil yang dikendarai Refal mogok.

‎ "astagfirullah ada apa ini". niat nya untuk pulang cepat tertunda, mobil Refal mogok kehabisan bensin dijalan sunyi jauh dari keramaian warga, Refal harus mencari orang untuk membantunya membeli bensin.

seorang pemuda mungkin baru smp lewat,

"ehh dek dek bisa bantuin kakak nggak? ".

"Ada apa kak? ".

"Ini mobil kakak abis bensin kamu bisa tolongin kakak beliin bensin nggak di depan sana? ".

‎"Owhh sebentar ya kak aku liat dulu".

"Iya makasih ya ini duit nya". mengeluarkan uang seratus ribuan tak lama pemuda itu datang sambil membawa bensin.

"kak ini bensin nya dan ini kembalian nya, bensin nya cuma tinggal segini kak sudah habis".

"iyaa terimakasih ya, nggak papa ini cukup kok".

"yaudah aku pulang dulu ya kak".

‎"Ok hati hati ya sekali lagi terimakasih"

Refal sampai dirumah sudah jam 7 lewat 45 menit seharus nya jam 7 dia sudah sampai, tapi karena ada musibah dia jadi telat pulang.

ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang