Hari senin, hari dimana dianggap horor bagi pelajar siswa dan siswi, bagaimana tidak hari senin merupakan hari yang sangat membosan kan dan hari yang sangat melelahkan.
Refal sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, Refal di bantu oleh Zahra untuk menyiapkan segala keperluan nya.
"Kak kakak mau bawa bekal nggak? Biar Zahra siapkan ya".
"Hmm boleh tuu, ngitung ngitung nabung kan supaya kita bisa beli rumah sendiri".
"Hehehehe iya kak itu tau". "kak kalau Zahra rasa mama berubah karena tau kakak orang kaya, tapi kakak jangan tersinggung dulu, mama cuma takut melihat Zahra nanti akan di asingkan oleh keluarga kakak karna Zahra hanya orang miskin ".
"Zahra liat kakak, kamu nggak akan ada di asing asingkan karena kamu itu istri kakak bagaimana pun Zahra kini sudah sebagian keluarga kakak,kalau ada sekalipun orang yang mengasingkan Zahra kakak nggak bakal tinggal diam liat aja, udah Zahra nggak usah pikirin itu yaa".
"Iyaa kaka terimkasih, Zahra sayang kakak". Zahra berhambur kepelukan Refal.
"Kakak lebih sayang Zahra cup cup udah ya manja nya kakak mau berangkat sekolah dulu". Refal Mencium pipi istrinya bergantian.
"Ihh kakak mahh cium cium Zahra teruss nggak capek apa".
" kamu nggak suka ya kakak cium yaudah kakak nggak cium cium kamu lagi ". ujar Refal mengambek bagai anak kecil tidak dapat permen.
"Ihh bukan gitu kak ihh kakak mah baperan".
"Yaudahh iya kakak baperan ok".
"Kak kak kak kakak Refal yang ganteng ngambek ya?".
"....." Tidak ada jawaban dari Refal Zahra langsung peluk Refal dengan erat dan cup satu kecupan lolos dari bibir Zahra di pipi Refal.
"Huhhh kenapa kakak dicium nanti capek lagi kalau nyium kakak".
"ihh kak bukan gitu yaudah kakak boleh cium Zahra deh suka kak jangan ngambek lagi yaa ".
"Mau kaka nggak ngambek lagi cium dulu dong suaminya mau pergi sekolah". Refal memajukan bibinya berharap Zahra mencium bibir nya, cup satu kecupan di pipi Refal kembali di beri Zahra.
"Bukan itu tapi ini". sambil menunjuk bibir nya.
"Ihh kakak apa sih maluuu tauu".
"yaudah nggak mau kan , suami sendiri kok malau aneh". gumam Refal yang dapat di dengar oleh Zahra, Zahra juga merasa bersalah tidak menuruti kemauan Refala dan tiba tiba cup...satu ciuman kembali diberikan Zahra di bibir Refal. Pipi Zahra langsung memerah seketika itu juga.
"Makasih sayang". heheheh ucap Refal ketawa.
"nggak marah lagi kan? "."nggak kok sayang kakak cuma becanda doang kok udah kakak sekolah dulu ya nanti terlambat".
"ok hati hati kak jangan pulang lama lama nanti adek nya kangen loh". Zahra mengelus perut nya.
"dedek nya apa bunda nya yang kangen sama ayah? ".
"Ihhh kan kakak kok bisa tauu sihh udah sana pergi nanti telat bekal nya dimakan yaa jangan nggak dimakan".
"ok sip buu boss kakak pamit dulu assalamualaikum ".
"Waalaikumsalam".
Pagi yang cerah ucap Zahra dalam hati, kini usia kandungan nya memasuki 2 bulan tidak terasa sebentar lagi sekitar 7 bulan lagi ia dan Refal akan menjadi orang tua, antara rasa bersyukur dan sedih bercampur menjadi satu
Iaa segera keluar dari kamar nya untuk membantu mama nya di luar.
Zahra melihat papa nya sedang bersantai membaca majalah, iya pak Anggara papa nya Zahra sudah tidak bekerja lagi karen sudah pensiun, satu tahun yang lalu dari kerjaan nya.
"Pa papa lagi ngapain? ".
"Baca koran". Anggara menjawab tanpa melihat sedikitpun kearah Zahra.
"Papa mau Zahra buatkan minum? ".
"Nggak usah saya nggak haus". ya allah ada apa dengan papa nya kenapa berubah drastis 180°.
"pa apa papa marah sama Zahra? "
"Kamu fikir aja sendiri kan papa sudah pernah bilang sewaktu dulu, kalau belum lupa ya syukur kalau sudah lupa papa malas mau mengulang nya, papa ke kamar dulu capek pingin istirahat". ya allah begitu bencinya orang tua Zahra kepada nya ya allah Zahra pun meneteskan air matanya, entahlah kini iaa sering menangis dan rapuh.Dilain tempat di sekolah SMA Puja Bakti Refal sedang duduk di bangku nya, Refal melamun memikirkan mama dan papa Zahra yang semakin menjauhi Zahra, iaa tidak ingin itu terjadi pada istri nya karna ia tidak tega melihat istri nya terus terusan menangis menyalahkan diri nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRA
Romancesebatas senior dan junior di salah satu SMA yang terjebak dalam suatu masalah yang membuat mereka harus menikah di usia muda. nasib memang tidak ada yang tau, namun ini semua berat bagi Zahra untuk dilaluinya. begitu juga dengan Refalino senior Zah...