(Part 22) 🌟

3.4K 168 32
                                    

"Bukan masalah harta tahta dan yang lain nya ini masalah kesetiaan, bagaimana kesetiaan itu bisa di pupuk dan di wujudkan bersama orang yang tepat"

#dazra_25

.
.
.
.
.
.

Hari berganti menjadi minggu, minggu berganti menjadi bulan, setiap detik berubah menjadi menit, menit berubah menjadi jam dan saat ini lah waktu nya, waktu dimana Zahara dan Refal menunggu kedatangan sang buah hati tercinta.

Malam yang cerah langit bertabur bintang dan udara yang terasa dingin, tepat dipukul 21.00 Zahra terbangun dari tidur nya.

"awwhhhh.... " Erangan Zahra memegani perutnya.

Refal yang mendengar istrinya seperti kesakitan sontak langsung terduduk.

"Zahra... Kenapa sakit perutnya?". Tanya Refal seraya mengelus perut Zahra.

"iya Kak perut Zahra keram banget, apa kontraksi ya? ". Tanya Zahra cemas

"Kamu serius sayang? Kita kerumah sakit sekarang ya".

"Nggak usah dulu deh kak, lagian ini seperti keram biasa kok belum sakit banget kaya yang dibilang orang orang, kata nya kan kalau kontraksi itu setiap menit ini nggak kok, sekarang udah nggak sakit lagi kok kak".

"owhh kalau gitu tidur lagi ya besok pagi kita ke rumah sakit".

"iya kak, maaf yaa udah ngebangunin kakak". Tutur Zahra kepada Refal sambil mengelus kepala Refal sambil memainkan rambutnya.

"udahh nggak papa wajar dong udah tidur lagi, tunggu kakak ambilin minum dulu yaa".
Selangkah Refal akan turun dari tempat tidur Zahra langsung menghentikan langkah suamu nya.

"nggak usah kak udah tidur yuuk".

"nggak mau minum? Yaudah tidur gih".

********

Azan subuh berkumandang, sayup sayup terdengar oleh Zahra yangnsedang tertidur, ia langsung bangun dan melangkah ke kamar mandi untuk ambil wudu.

Tidak lama dari itu Zahra berdiri menghadap cermin sambil mengelus perut buncit nya, namun tiba tiba perutnya kembali keram dan sakitnya kembali terasa namun ini lebih sakit.

"kak.. Kak... Tolongin Zahra kak". Teriak Zahra meminta bantuan Refal. Zahra terduduk sambil memegangi perutnya.

Refal seperti mendengar suara istrinya, rasa kantuk nya terkalahkan dengan suara teriakan istrinya. Refal segera berlari dari tempat tidur menemui istrinya. Melihat istrinya yang telah terduduk di lantai membuat Refal khawatir.

"Astagfirullah Zahra kenapa sayang".

"Kak bantuin Zahra perut Zahra sakit kak". Refal segera mengangkat tubuh istrinya ke atas ranjang.

"Zahra apa ini kamu buang air? Kenapa basah". Tanya Refal karena celana yang dikenakan Zahra kini basah.

"Nggak kak Zahra nggak buang air, mungkin itu air ketuban kak".

ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang