(part 4) 🌟

6.4K 235 5
                                    

Hari dimana Zahra dan Refal akan menikah tiba, acara ini tidak terlalu mewah karena hanya dihadiri oleh keluarga saja karena Zahra meminta supaya tidak ada yang mengetahui nya.

‎ Dengan balutan kebaya putih yang pajang Zahra duduk di depan cermin sambil melihat pantulan diri nya di cermin 'cantik' itulah yang ada di hati nya.

‎ Seorang gadis yang mungkin tidak jauh beda umur nya dengan Zahra masuk kedalam kamar Zahra, dia sofia anak dari bibi nya.

‎" heii Zahra ,masyaallah cantik bener aku jadi pangling deh liatin kamu"

‎"Ehh Sofiaa biasa aja sihh kamu mah lebih cantik dari aku"

‎" Zahra acara nya udah mau dimulai tu kamu siap kan? "

‎"Insyaallah aku siap ko"

"Saya terima nikah dan kawin nya azahra tabina amanda binti Anggara pratama dengan maskawin seperangkat alatsolat dibayar tunai" sekali tarikan nafas Refal menjawab ucapan pak penghulu dihadapan para saksi.

"Bagaimana saksi sahh.. Sahhhh"

Zahra yang mendengar sangat terharu dan meneteskan air mata kebahagian nya mungkin beginilah jalan takdir yang diberikan tuhan kepada nya.

"Zahra ayo kita turun suami kamu sudah nunggu" Zahra berjalan dengan di gandeng oleh sofia.

"Zahra silahkan salam tangan suami nya"

Zahra hanya menurut iaa mengambil tangan suaminya untuk ia salam. Setelah itu bergantian Refal yang mencium kening Zahra dengan rasa kasih sayang.

Tak terasa Zahra meneteskan kembali air matanya, tetapi dengan cepat Refal membantu menghapusnya dari pipi mulus zahra.

"Jangan nangiss sayang" Zahra hanya tersenyum.

Serangkaian acara telah dilalui kini malam telah tiba semua keluarga pun sudah pulang, mereka memangtinggal di rumah orang tua Zahra karena Zahra yang meninta nya, karena ia kasihan melihat orang tua nya.

"Refal Zahra umi sama abi pulang dulu ya, semoga keluarga kalian sakinah mawardah warohmah"

"Amin terimakasih tante"

"Ehh kok tante sihh panggil umi aja kayak Refal ya"

"Hmm iyaa tannn.. Ehh umi maksud nya"

"Yaudah umi pamit ya sampai jumpa"

Di lain sisi kini orang tua Zahra tengah duduk termenung di kursi ruang tamu.

"Maa Zahra pamit ke kamar dulu ya sama kak Refal "

"Yaa"cuma itu lah jawaban yang keluar dari mulut Iren karena iaa melihat bahwa Refal dari kalangan orang terpandang dan ia tidak cocok untuk Zahra yang hanya seorang rakyat jelata ia tidak ingin nanti nya Zahra tersisihkan dikeluarga Refal.

"Kak kakak mandi aja dulu air mandi nya sudah Zahra siap kan"

"Iaa terimakasih istri ,,cup,, ia mengecup kening istrinya sekilas" senang yaa itulah yang dirasakan Zahra sekarang. 15 menit Zahra menunggu Refal mandi dan kini Refal sudah selesai ia keluar dengan menggosok gosokkan rambutnya dengan handuk agar kering, Zahra yang sedaritadi menunggu Refal di atas tempat tidur hanya tersenyum melihat kearah suami nya itu.

Refal menghampiri istrinya dan merebahkan badan nya dengan menjadikan paha istrinya sebagai bantalannnya.

"Kamu capek yaa? "

"Hmm sedikit kak, kakak capek yaa yaudah kakak tidur duluan aja" " hmm maaf ya kak"

"Kenapa kamu minta maaf? "

ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang