"sejak itu , aku baru bisa menyadari
Untuk siapa hati ini di miliki seutuhnya""Hati hati dijalannya yaa"
"Iya , kamu masuk gih kedalam "
" Ga mauu "
"Ko ga mau? Kenapa ?"
"Mau liat kamu pergi dulu" ujar nadira smbil nyengir kuda
"Oh jadi ngusir nih?"
"Ih ngga gtu , maksud aku tuh ...."
Kenzi terkekeh
"Iyah iyh aku tau, yaudh yaa aku pulang ""Iyah hati hati ya "
"Gtu doang ? "
"Apanya ?"
"Masa gitu doang ?"
"Ya emng gimana lgi ?"
" Oh jadi lupa nih ?"
"Iiii Apa sih aku ga ngerti kenzii "
" Masa cuman bilang hati hati doang ? "
"Ya terus kamu maunya apa ? " Jawab nadira
"Sayangnya mana?" Ujar kenzi dekat telinga nadira.
Nadira tersipu malu , pipi nya menjadi merah merona
"Iiiiiiihhh, kamu yaaa bisa gombal juga ternyata . Aku kira ga bisa " ujar nadira sambil tertawa
"Bisa lah kan buat kamu" goda kenzi
"Ah udah ah udah kapan pulangnya kalo ngobrol terus sayang "
Kenzi merasa senang dengan sikap nadira yang mulai sda perubahan .
"Yaudh iyh aku pulang yaaa sayang , kamu masuk kerumah ganti baju terus tidur" perintah kenzi pada nadira
"Siap kapten" jawab nadira smbil memberi hormat .
"Pintar" ujarnya sambil mengelus kepala nadira.
Kenzi langsung pergi menjauh dari pekarangan rumah nadira . Dan nadira pun masuk ke dalam rumahnya
***
Malam itu, keduanya sama sama sedang berada di balkon kamarnya masing masing . Keduanya saling mengingat moment yang telah terjadi di sore hari tadi .
Dalam terpaan angin malam , keduanya terbawa suasana . Ada rasa bahagia yang terselip dalam lubuk hatinya.
Nadira POV
Sore itu aku mencoba memberanikan diri untuk mengatakan hal yang sebenernya aku rasakan. Mengenai rasa yang sulit aku jelaskan melalui kata , kali ini mulut terdorong untuk menjabarkan apa yang aku rasakan .
" Bener kata jessica, gua cuman sulit buat mengakui apa yang hati gua rasain ke kenzi" gumamnya .
Mengingat kejadian itu , membuat nadira tak sadar bahwa kini telah terbentuk lengkungan tipis yang membutuk di bibirnya .
Kenzi POV
"Ternyata untuk mengutarakan isi hati saja sulitnya mimta ampun " ujarnya dalam keheningan malam .
Mengingat moment dimana dia berusaha mengatakan apa yang sebenarnya ia rasakan ternyata tak sia sia , sebab kenzi mengetahui kebenaran mengenai isi hati nadira .
Kini keduanya sedang diambang pintu kebahagian .
***
Waktu sudah menunjukan pukul 22.07
Nadira memilih masuk kedalam kamar nya dan berbaring ke tempet tidur .Drrrtttt...Drrrrtttt
"Siapa ya ? "Kenzi🐻 called
Nadira merasa senang karena yang menelpon nya adalah kenzi .
"Halo"
"Iyah "
"Sudah makan ? "
"Udah dongggg , kamu udah makan?"
"Eummm udah belum ya"
"Ih ditanya ko balik tanya siii"
"Hahahaha iya Iyah udah ko , kamu ga tidur? Udah malem loh"
"Baru aja mau tidur eh kamu telpon"
"Oh jadi aku ganggu ya ?"
"Ih ngga gitu"
"Terus?"
"Ya pokoknya ga gitu deh"
Diseberang Sanah kenzi terkekeh mendengar jawaban Nadira yang tidak bisa menjelaskan apapun .
"Yaudh sekarang kamu tidur yaa "
"Ga mau"
"Ko ga mau ?"
"Maunya kamu temenin aku tidur" jawab Nadira dengan nada manja
"Apa ? Temenin tidur? "
"Iyah "
"Belum boleh dong"
"Ko gitu"
"Kan belum sah ibu negara " jawab kenzi sambil terkekeh .
Nadira yang mendengar jawaban kenzi pun ikut terkekeh .
"Udah udah kamu tidur udah malam" lanjut kenzi
"Iyah kamu juga yaa "
" Siap ibu negara "
" Oke tenten"
"Hah ? Tenten? "
"Iyah tenten"
"Apa itu tenten ?" Tanya kenzi
"Tenten itu kapten haahhahahhahahhaha" jawab Nadira . Lagi lagi kenzi di buat tertawa olehnya .
"Oh kapten , panggilnya jangan separo separo dong ga enak tau "
"Gapp dong suka suka aku"
"Yahh tapi aku suka kamu" jawab kenzi sedikit menggombal .
"Ahhahahahhaha dasar kamu udah ah aku mau tidur "
"Yaudah sanah selamat malam ibu negara "
" Malam kembali kapten "
Akhirnya telpon pun terputus dan keduanya memutuskan untuk tidur .
Jangan lupa vote+komen yaaa😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kapten [Terbit]
Teen FictionEngkau adalah salah satu dari sejuta harapan yang aku inginkan.