Selama perjalanan menuju luar kota kenzi mengedarkan pandangannya ke segala arah sedangkan temannya tetap memantau titik keberadaan Nadira.
"Ken kayanya Nadira naik kendaraan deh soalnya titik disini tuh geraknya Cepet banget" ujar Sandy temannya
"Mana gue liat" jawab kenzi sambil melihat penunjuk yag ada di ponsel Sandy
"Posisi kita masih terlalu jauh buat ngejar nadira Ken kalo gini terus kita bisa kehilangan jejak"
"Ga g boleh Nadira harus secepatnya ketemu "
Pada saat itu lalu lintas menuju perbatasan sedang padat
"Tapi Ken Lo g liat arus keperbatasan tuh macet baru sampe sini aja kita udah kejebak macet ken"
"Ga san kita pasti bisa kejar nadira"
"Kalo gitu kita puter arah kita ambil jalan tikus" usul Sandy
"Good Lo pinter dan ternyata otak lu jalan juga " ujar kenzi sedikit meledek .
"Yeee dari dulu juga otak gue mah pinter "
Kenzi tertawa dan langsung memutar balik arah menuju jalan tikus . Beruntung jalan ini longgar dan sepi jadi kenzi bisa
Menancap gasnya dengan full ."Wih woy woy santuyyy donggggg " teriak Sandy karna kenzi membawa mobil di atas rata-rata
"Kita harus buru-buru kejar nadira san"
"Ya gue tau tapi ga kaya gini juga yang ada tuh ya kita bisa mati konyol tau ga ? "
Kenzi tidak menghiraukan ucapan Sandy
"Emang dasar tentara barbar Lo Ken , gila Lo sumpah" ucap Sandy sambil menggelengkan kepalanya.
"Udah lu berdoa aja semoga kita selamat trs lu pantai juga itu titik jangan Ampe lepasss . Percaya sama gue kita ga bakal knpa knpa" ucap kenzi dengan tenang
"Ya Allah selamatkan Sandy yang masih jomblo ini dan belum memiliki kekasih untuk di pinang aamiin"
Mendengar doa yang Sandy panjatkan kenzi hanya terkekeh
"Gimana?""Apanya?"
"Titiknya sandy astaga lu lemot ya"
"Gue bukan lemot cuman gue takt aja "
"Lu cowok tapi mentalnya ciut"
"Bukan gitu gue g biasa dibawa kebut kaya gini udah kaya game mobil yang di tembak tembakin tau ga lu" kenzi tertawa melihat temannya ketakutan .
"Nih titiknya Lo liat aja sendiri" ucap Sandy kesal dan takut
Kenzi memperhatikan terus titik di ponsel Sandy sedangkan sandy dia terus berdoa dan memegang erat dasbor mobil serta mengencangkan sabuk pengaman.
***
Sepanjang perjalanan Nadira merasakan tubuhnya lemas tak bertenaga bahkan untuk bicara pun dia sudah tak bertenaga .
Arga yang melihat Nadira terkujur lemas dihatinya ada sedikit rasa kasihan
"Minum"ucap Arga dingin sambil menyodorkan air mineral
Nadira hanya melirik sekilas tapi tak menerima pemberian Arga .
"Minum Ra !" Bentak Arga membuat Nadira terjolak
"Gue g mau minum! Gue maunya Lo lepasin gue ga ! " Ucap Nadira kembali menangis sambil menghadap ke arah Arga
"Udah gue bilang gue g akan pernah lepasin lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kapten [Terbit]
Teen FictionEngkau adalah salah satu dari sejuta harapan yang aku inginkan.