khawatir

2K 97 3
                                    


Nadira terus mencoba menghubungi kenzi namun tidak ada jawaban dari kenzi . Kekhawatiran Nadira semakin menjadi jadi

"Kenapa Ra ?"

"Bang ko kenzi ga angkat telpon gue ya "

"Mungkin dia lagi sibuk kali atau bisa jadi disanah g ada sinyal "

"Tapi gue khawatir bang"

"Emmg terakhir telponan pas kapan ? "

"3 hari yang lalu dari situ dia g ada kabar"

"Bang apa harus semuanya gue yang siapapin gue yang atur ?" Ucap Nadira pada Danial yang kini sudah meneteskan air mata. 

"Sssttt lu ga boleh nangis Ra , ada gue yang bantu Lo . Ada mamah papa Lo ga sendiri Ra . Kita ada buat Lo . " Jawab Danial. 

"Yang gue butuh tuh kenzi bang. Kenzi hikssss .... Hiks ... "

"Kenzi kan lagi tugas Ra dia ga bisa ninggalin pekerjaan gtu aja , lagi pula kan ini udah sebagian dari resiko yang harus lu terima sebagai calon istri dari seorang abdi negara. Lu kudu kuat di tinggal pergi jauh buat tugas , dan salah satunya ini lu harus belajar kuat . Karna nanti setelah lu menikah lu bakal sering di tinggal Ama kenzi Ra " ucap Danial menjelaskan .

"Hikssss... Hikssss.... Gue takut bang, gue takut apa yang di bilang pegawai butik tadi tuh beneran terjadi"

"Astaga Ra Lo ga perlu mikirin apa yang blm pasti bakal terjadi "

"Tapi kalo itu beneran Giman ? "

"Itu mitos Ra"

"Tapi bang hati gue dari semenjak kenzi berangkat pergi tugas itu ga rela dan berat hati dan sampe skrng pun masih gue rasain!" Ucap Nadira dengan nada naik turun

"Gue takut kenzi kenapa kenapa bang hikssss... Hikssss gue takut dia pergi . Gue ga mau kehilangan dia bang. Gue takut itu hikssss hikssss..... "

Nadira terus menangis memikirkan kenzi rasa khawatirnya semakin menjadi jadi .

"Ra udah ya Ra lu jangan banyak pikiran . Tenang aja kenzi ga akan kenapa kenapa semua bakal berjalan dengan lancar . Percaya Ama gue . "

"Kita urus semua Persiapan nikah lu bareng bareng ya jangan nangis lagi. Lu jelek kalo nangis hahahhahah" ucap Danial mencoba menghibur .






***

2 Minggu sudah kenzi berada di Timor Timur .

Hari harinya selalu menunggu hati kepulangannya untuk menikahi Nadira . Wanita cantik yang berhasil melelehkan sifat dingin kenzi. 

Kenzi terpaksa harus meninggalkan Nadira seorang diri demi tugas yang harus ia laksanakan.

Sesekali kenzi menatap sebuah kontak beludru berwarna merah yang didalamnya berisikan cincin berlian untuk Nadira .

Ditatapnya kotak itu sambil memikirkan nadira.

"Sebentar lagi kamu akan terpasang di jari manisnya " gumam kenzi sambil tersenyum .

1 Minggu lagi dia akan kembali kejakarta .
Dan saat itu pula hubungan nya dengan Nadira  akan di sahkan sebagai sepasang suami istri.

Kenzi tak sabar menunggu hari itu tiba . Namun seketika raut wajah kenzi berubah menjadi suram apakah dia akan kembali dengan selamat atau bahkan mungkin sebaliknya .
Kenzi tidak bisa menjamin akan hal itu, sebab dilihat dari situasi sekarang sangatlah kacau. Banyak para pasukan terluka dan hal itu tidak menutup kemungkinan untuk terjadi sebuah perang .

Namun bagaimana pun juga kenzi harus bisa mengusahakan untuk kembali dengan keadaan selamat demi Nadira. 

"Wey bro" sapa seorang temannya bernama Dony

"Euh Don kenapa ?"

"Ko kenapa , seharusnya gua yang tanya lu kenapa ?" Tanya Dony

"Ga ko gue gapapa " jawab kenzi menyembunyikan kegelisahan nya .

"Cerita lah kenapa ? Siapa tau gue bisa bantu "

Kenzi pun mengusap wajahnya asal dan akhirnya bercerita .

"Gue takut Don "

"Takut? Takut knpa ?"

"Gue takut ga bisa menuhin janji gue ke Nadira "

"Loh maksud nya gimana Ken gue ga paham "

"Gue takut ga bisa pulang dengan selamat karna itu janji gue ke Nadira seblm gue berangkat kesini "

"Lu Taukan Don seminggu lagi gue bakal nikah sama dia . Dan saat itu juga gue takut ga bisa penuhin janjinya "

"Hey lu ngomong apa sih . Ayolah jngn pesimis kita semua bakal pulang dengan selamat dan membawa kemenangan "

"Tapi Don yang gue lihat selama kita disini udah berapa banyak pasukan kita yang terluka . Hampir tiap hari itu ada , dan kondisi disini juga udah kacau don. Pasukan kita mulai berkurang dan keadaan semakin urgen . Itu gakan menutup kemungkinan buat terjadi perang"

Mendengar hal itu Dony Pun tertegun . Memang benar apa yang dikatakan kenzi peluang untuk selamat dan menang itu hanya sedikit.

"Tapi Ken kita g boleh mikir yang blm pasti bakal terjadi . Kita bisa ko lawan mereka "

"Don kita tuh harus berfikir kedepan selama kita disini apa ada sedikit kemajuan atau peluang buat kita bisa ngalahin mereka ? Ga Don yang ada sedikit demi sedikit temen temen kita bakal abis di bantai mereka "

"Kita kurang pasukan Don kita masih butuh banyak pasukan yang harus kita kerahkan udara darat laut kita butuh tambahan pasukan!" Ucap kenzi naik pitam .

Pikiran kenzi semakin kalut antara tugas dan nadira kini dia tidak bisa mengontrol dirinya Nadira selalu mendominasi memenuhi pikiran kenzi. Membuatnya tidak bisa tenang .

Dony yang paham akan perasaan temannya pun dia mulai menengkannya

"Tenang Ken , semua pasti bakal baik Abik aja . Dan sebentar lagi juga pasukan akan di kirim malam hari"

Kenzi pun sedikit mengontrol dirinya dengan menghembuskan nafas beratnya

"Hffftttt sorry Don gue ga kontrol diri " ucap kenzi

"It's Oky bro gue paham " jawab Dony menepuk pundak kenzi .


" Yang terpenting sekarang kita atur strategi buat lawan musuh kita " tutur Dony dan dibalas dengan anggukan oleh kenzi .

Dear Kapten [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang