CHAPTER 12.1 : Memori

33 4 0
                                    

Yuhuuuu,,

SELALU,

VOTE, KOMEN & SHARE

Tandai ya bila kalian menemukan Typo

TERIMAKASIH,,

🍂🍂

Jangan tanyakan cinta padaku, karna cinta itu sangat rumit bila dijabarkan...

4 tahun yang lalu

Langit di kota Surabaya akhir-akhir ini diselimuti awan hitam, pagi hingga siang cuaca cerah namun ketika sore harinya hujan lebat beserta petir menyambar. Bulan Desember memang itu penandanya, namun tidak memutuskan masyarakat kota untuk sekadar bermalas-malasan dirumah dan menyia-nyiakan malam minggu terakhir dibulan ini sebelum bulan Januari tiba.

Berbeda dengan keramian ibu kota, di rumah sakit yang terletak tidak jauh dari pusat kota seorang gadis cantik tengah mengamati pohon sakura yang ditanam di tengah halaman rumah sakit. Pohon sakura yang belum berbunga itu bergoyang-goyang diterpa angin kencang, pikiran gadis itu melayang entah kemana hingga tidak menyadari seseorang tengah berdiri disamping kursi rodanya.

Satu titik air mata jatuh dipipi mulusnya. Ia langsung menghapusnya takut kedua orangtuanya nanti melihat dan ikut bersedih juga. Perlahan tanganya bergerak kearah roda kursi untuk menggerakan roda. Namun ia terkejut karna sebelum ia menyentuh roda itu kursi rodanya berjalan bukan karna ia yang mengerakannya tapi karna ada orang yang mendorongnya.

Biru memalingkan kepalanya." Kamu siapa?".

Orang yang diberi pertanyaan itu tersenyum, senyuman yang sangat lembut. Hingga Biru terpesona dan tanpa sadar ia lupa akan kembali ke kamarnya.

Dia mengulurkan tangan kananya kearah Biru untuk berkenalan." Hallo, nama aku Raka Samudra Mahardika".

Biru masih setia menatap pria itu, tanpa berniat menyalami balik. Pria yang bernama Samudra itu lalu menarik tanganya kembali, dia tidak tersinggung dan marah. Ia tersenyum kambali pada Biru lalu berkata.

"Kamu suka bunga Sakura?". Tanyanya.

Biru mengangguk tanpa sadar layaknya sudah terhipnotis.

"Aku juga Suka, kamu pernah liat bunganya langsung?".

Biru menggeleng sedih.

"Kamu tau arti dari bunga sakura?".

Sekali lagi Biru menggeleng dengan wajah yang ditekuk. Ia suka bunga sakura, namun tidak tahu apa arti dari bunga itu.

Samudra berjongkok dihadapan Biru agar ia dapat melihat mata Biru, Biru yang melihat Samudra berjongkok tepat dihadapanya terkejut dan ingin berbicara namun dicegah Samudra." Tidak apa-apa, aku juga baru tau arti bunga sakura". Katanya lalu mengambil ponsel yang berada disaku celananya." Biar aku tunjukan foto bunga sakura".

"Kamu juga gak pernah liat bunganya langsung?". Tanya Biru.

Layar ponsel itu menampilkan gambar Bunga sakura yang telah mekar berwarna soft pink." Aku pernah melihanya secara langsung, ini foto yang aku ambil ketika aku pertama kali melihat sakura yang berjatuhan".

Biru menampilkan wajah yang penasaran, ia ingin lebih banyak mendengar cerita tentang Bunga sakura dari mulut pemuda yang baru dikenalnya beberapa menit lalu ini."Apakah kamu pergi ke Jepang?".

Samudra Biru ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang