SELAMAT MEMBACA!
😊
Walau sudah larut malam tetapi suara serta warna-warni kembang api tidak juga menghilang dari langit. Biru tengah duduk dihalaman belakang yang menyajikan pemandangan tebing sehingga ia dapat melihat permukiman penduduk yang dihiasi lampu, dari atas sini seperti kunang-kunang raksasa. Biru terkekeh pelan akan pikirannya itu.
Namun sangat disayangkan dari tempatnya kini berada bukan tempat yang cocok untuk melihat matahari terbit atau tenggelam.
"Tidak mungkin Samudra mempunyai kembaran". Biru hendak menyingkirkan pikiran itu dari kepalanya namun tidak bisa. " tidak, Samudranya hanya ada satu, hanya satu."
Biru menenguk ke samping kirinya, namun tidak ada siapapun. Kemudian dibahu kanannya kembali dicolek oleh seseorang? Jengkel akan itu Biru berdiri kemudian berbalik. Disana Nando tengah berjongkok dengan tersenyum tanpa dosa. Lalu Nando berdiri dari jongkoknya, dan duduk ditempat duduk Biru tadi. Biru masih berdiri tidak berniat akan duduk kembali.
"Kenapa gak duduk?" Tanya Nando.
"Aku mau kembali kedalam."
Biru hendak melangakah namun Nando kembali bersuara. "Tunggu, masa gue ditinggalin sendiri sih. Nanti gimana kalau ada yang godain gue."
Biru mengerutkan keningnya, malam-malam gini?." Siapa yang akan godain kamu malam-malam gini, kuntilanak iya!" Biru tertawa pelan.
Nando tersenyum."Lo tambah cantik kalau ketawa."
Biru membeku.
"Ayo duduk temanin gue, nanti para Kuntilanak pada godain gue kalau gue sendirian."
Biru kembali duduk, beberapa menit tidak ada suara dari mereka berdua. Hanya suara burung yang beradu dengan suara jangkring yang terdengar.
"Nando, apa kamu tau nama depan Samudra?"
Nando menaikan alisnya." Elang, semua orang juga tau nama depanya Elang, Kenapa?"
Biru menggeleng." Tidak apa-apa."
"Apa lo tau warna favorite gue?" Kini Nando yang bertanya.
Biru kembali menggeleng.
"Biru," sontak Biru memandang kearah Nando, Nando terkekeh pelan." Gue gak manggil lo, Biru. gue suka warna Biru."
"Kenapa?"
"Gak apa-apa," jawab Nando membuat Biru cemberut. Nando lalu tertawa." Gak enakkan digituin."
Biru hanya mengangguk mengiyakan." Nando kenapa kamu sangat menyebalkan sih?"
"Aku menyebalkan ketika sama kamu aja kok." Perkataan Nando membuat Biru memandang Nando, Biru menatap Nando dengan kesal." Toh menyebalkanku mampu buat kamu bahagia."
" Bahagia?" Kata Biru mempertegas, Nando mengangguk." Aku bukan bahagia, aku ini kesal!"
"Sama aja buat gue, kalau lo gak nampilin wajah jelek lo berarti lo gak sedih lagi bagi gue."
Biru berdiri kembali, batas sabarnya sudah habis untuk menghadapi sifat Nando. Apakah tidak ada satupun dari diri Nando yang tidak menyebalkan dimata Biru. Mulai dari rambutnya yang seperti Boyband korea, matanya yang selalu genit, bibirnya yang selalu menampilkan senyuman misterius dan ditambah dengan sifatnya. Biru sangat kasihan dengan Nanda mempunyai adik seperti Nando, juga sangat kagum karna Nanda bisa melewati hidupnya bersama cowok yang menyebalkan seperti Nando.
Lagi-lagi Nando mencegahnya ketika Biru hendak beranjak pergi dari halaman dan masuk kembali ke Villa. Dan kali ini bukan sekadar ucapan agar ia tidak pergi, tangan Nando menggenggam pergelangan tangan Biru. Biru berbalik dan menatap Biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra Biru ✓
Novela JuvenilCukup kau berada disampingku, itu sudah cukup membuat ku bertahan dari sakit yang selama ini ku alami... Alasan Biru bertahan hidup dan menjalani berbagai pengobatan yang sangat membosankan baginya itu semua karena seorang pria bernama Samudra... Ra...