#32

40 4 0
                                    

Setelah turun dari bus, nayeon dan junghyun pun berjalan menuju sky garden yang biasanya di pakai tempat jalan-jalan oleh para warga korea dari berbagai kalangan.

"cahhh....nuna cuacanya cerah sekali ya!!" ucap junghyung antusias, saat kami berdua sudah sampai di pinggir jembatan.

"bolehkah aku berteriak junghyung yaaaa!" ucapku, rasanya hatiku senang dan ingin berteriak namun malu karena banyaknya para pengunjung yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"bolehkah aku berteriak junghyung yaaaa!" ucapku, rasanya hatiku senang dan ingin berteriak namun malu karena banyaknya para pengunjung yang lain.

"tidak...tidak, jangan berteriak nuna, aku takut gendang telingaku pecah karena teriakan maut mu itu" ucap junghyung dengan muka yang meledek, membuatku ingin membaku hantamnya namun ku tahan karena aku senang bisa membuatnya kembali ceria.

"nuna apa kau mau ice cream?" tanyanya, aku langsung megangguk.junghyun menarikku menuju penjual ice cream.

"nuna kau mau rasa apa,aku yang teraktir deh?" tanya junghyung saat kami berdua telah sampai di tempat penjual ice cream.

"benarkah, kalau begitu aku mau beli 3 bekaligus. Rasa vanilla,taro,dan coklat" jawabku yang membuatnya bengong, mungkin dia kaget dengan porsiku yang terlalu besar, seharusnya porsi ini untuk tiga orang tapi aku memesannya hanya untukku.

Sesudah memberi ice cream aku dan junghyun duduk di sebuah kursi panjang, aku melihat muka junghyung yang di tekuk sambil menjilati ice cream rasa coklatnya, sejenak aku tekikik melihat mukanya yang masam.

"yaa...ada apa dengan mukamu eoh" tanyaku sambil menjilati tiga ice cream sekaligus di tangan ku.

"nuna kau rakus sekali"

"kau baru tau junghyung?bahkan ini belum apa-apa bagiku, aku kuat memakan 10 ice cream lagi" ucapku, dia melongo tak percaya dengan ucapanku. Setelahnya kami berdua berjalan-jalan kembali mengitari sky garden, sunggu senang rasanya saat melihat junghyun kembali tersenyum.

"hufttt....lelahnya nuna" keluh junghyun saat kami berdua duduk di kursi taman, setelah selesai melakukan hal-hal yang membuat kami meresa bahagia sekaligus lelah.

"kau lelah? Kalau begitu kita pulang saja, lihatlah hari sudah hampir larut" ajakku ya kami berdua dari pagi di sini sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.30, aku hendak beranjak namun tangan junghyun menariku kembali membuat tubuhku kembali duduk.

"kenapa?" tanyaku bingung.

"aku masih mau di sini bersamamu nuna, aku benci sendiri dan sedih saat mengingatnya" junghyun nampak menunduk, jujur aku kaget dengan perkatanaannya.

"kau sedih? Baiklah-baiklah akan aku temani" ucapku, seketika suasana menjadi hening, jika 1 jam yang lalu di penuhi oleh candaan dan tawa kami tidak dengan sekarang yang berubah menjadi canggung.

20.00 malam
3 jam telah berlalu, kini aku dan junghyung tengah berjalan menuju pulang, keadaannya masih sama seperti 3 jam yang lalu canggung dan hening.
"ehemmm!"
Hingga deheman junghyung membuyarkan keheningan, aku menoleh ke arahnya, menatapnya dengan arti bertanya ada apa.

"nuna, apa kau pernah merasakan di tinggakan seseorang?"

"eohh,mengapa kau tiba-tiba menanyakan itu?"

"tidak, hanya saja aku penasaran"

"tentu saja pernah, bahkan 3 orang sekaligus dalam 1 bulan" ucapku ada rasa sesak saat mengucapkan itu.

"benarkah?"

"heumm...hari itu adalah, hari terberat yang pernah ku rasakan. Bahkan sempat terfikir olehku untuk bunuh diri tapi sana dan eommaku selalu menyemangatiku" ucapku tersenyum miris ke arah langit, ku lirik junghyun yang memandangku dengan sendu.

"sepertinya masalahmu lebih berat dariku nuna" junghyung menatapku dengan tatapan memelas

"ahh~....lupakan, sekarang aku sudah baik-baik saja" ucapku tersenyum kepadanya, junghyung memberhentikan langkahnya membuatku juga ikut menghentikan langkanku dan memandangnya.

"baiklah, jika nuna sudah baik-baik saja, maka aku juga akan baik-baik saja" ucap junghyung dengan tangnnya yang di kepalkan dan mengangguk pasti. Melihat itu aku tersenyum.

"semangat junghyun-ya!!!" ucapku ikut mengepalkan tangan.





Kamar nayeon, 09.56
Ku buka pintu kamarku, ku langkahkan kakiku menuju kasur dan ku letakkan tasku dia atas ranjangku.
Memutari kasurku dan membanting tubuhku ke atas ranjang.

"hufttt..." helai nafasku, aku mengguling-gulingkan tubuhku ke kanan dan kekiri beberapa kali merasakan kenyamanan yang sedaru tadi inginku rasakan.

Lelah tetu saja, bagaimana tidak dari pagi sampai malam aku dan junghyung terus saja bermain tanpat henti meskipun lelah tapi aku bahagia bisa membuat junghyung kembali ceria semoga keceriaan itu abaadi.

Hingga tak sadar aku pun mulai terlelap, dan sampai di alam mimpiku.


























Tbc
Haiiu guys? Gmna pendek ya?
Aku sengaja soalnya di chapter berikutnya bakalan ada yang baru eakkk kaya iklan aja dah^^

Tunggu kelanjutannya ya guys!

Maaf kalo gaje, banyak typo, maklu lahh setiap kelebihan pasti ada kekurangan.

Salam dari jodohnya hwang minhyun^^

See u

Rain in Seoul END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang