ending scene

98 11 10
                                    

Langkah nayeon yang semulanya menuju ke jajaran paling depan, kini menuju ke sebuah kursi paling pojok, karena sangat membuatnya penasaran.

Kini nayeon sudah berada di depan wanita yang membuatnya penasaran, dan benar saja dugaannya.

"lho....kamu!!" ucap nayeon agak berteriak karena kaget, wanita yang semulanya hanya fokus pada handphone di tangan kirinya dan kopi yang ada di tangan kananya kini ikut kaget dan meletakkan keduannya di atas meja.

"im nayeon?" panggil wanita itu beranjak dari duduknya, nayeon masih dalam posisinya.

"kim jennie" panggil nayeon, kim jennie kalian masih ingat? Saudara dari kim taehyung, yang pernah memberikan sebuah kotak kepada nayeon saat di rooftop sekolah SMA dulu.

"ba-gaimana bisa kau ada di sini?" imbuh nayeon gelagapan.

"duduk lah dulu" titah jennie, yang kini duduk kembali di kursinya dan di ikuti nayeon yang duduk di kursi depan jennie.

-6 menit kemudian-

Keadaan menjadi hening setelah 6 menit yang lalu nayeon memesan kopi americano dan bolu pelangi, hanya ada suara bising dari mesin pembuat kopi di caffe ini.

"ehemmm" jennie berdehem, nayeon melihat jennie begitunya jennie yang mentap nayeon.

"im nayeon, sudah lama tak berjumpa"

"iya, bagaiaman keadaanmu sekarang jen?" jawab sekaligus tanya nayeon pada jennie, sang lawan bicara.

"heumm baik, bagaimana dengan kehidupanmu? Aku dengar sekarang kau sudah mempunyai perusahaan yang cukup terkenal" tanya jennie, nayeon tersenyum.

"kehidupanku baik, haha tidak seterkenal itu" jawab nayeon tertawa garing.

"apa kau masih menunggunya?"

"maksudmu?" tanya nayeon tak mengerti apa yang di bicarakan jennie.

"taehyung, kim taehyung"

"ahh~ tentu saja, itu permintaanya sebelum dia pergi meninggalkanku" jawab nayeon tersenyum walaupun sebenarnya hatinya sudah seperti tersayat-sayat.

"kau tak mencoba menyusulnya? Dengan keadaanmu yang sudah menjadi pemilik dari im fashion, aku tau kau pasti bisa membeli tiket pesawat untuk menyusulnya ke amerika" benar apa yang jennie ucapkan, tapi nayeon hanya tersenyum menanggapi itu, menyusul bukanlah tugasnya.

"karena, dia menyuruhku untuk menunggunya, bukan menyusulnya maka dari itu aku tetap di sini" ucap nayeon.

"kau belum sadar dengan parasaanmu?"

"sudah, aku tau ini adalah rasa cinta dari seorang sahabat, aku sadar disini aku yang salah karena tidak menyadari kalau taehyung yang begitu tulus mencintaiku dulu, mungkin ini adalah hukuman untukku karena tak menyadari cintanya dulu" jawab nayeon dengan bibirnya yang terus tersenyum sampai-sampai tak sadar kalau air mata nayeon sudah menetes, nayeon sudah tau perasaannya, ia sadar bahwa penantiannya selama ini adalah sebuah rasa cinta, siapa yang menyadarkannya? Sana, sahabatnya, semenjak perkataan sana waktu itu nayeon terus memikirkan apa yang di ucapkan sana, hingga ia sadar bahwa selama ini ia juga memiliki perasaan pada sahabatnya, perasaan cinta yang rela menunggu bertahun-tahun.

Jennie menatap nayeon dengan tatapan iba, selama 7 tahun wanita ini menunggu, seharusnya di usianya dua sudah menikah dan memiliki seorang anak, tapi karena saudaranya wanita ini rela menunggu bertahun-tahun lamanya.

"nay, maukah kau besok ikut denganku?" tanya jennie, yang membuat nayeon mengerutkan dahinya bingung.

"kemana?" tanya nayeon.

Rain in Seoul END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang