Roommate [Han Seungwoo]

9

"Lo masuk duluan dong!"

"Dih, apartemen siapa gitu..."

"Yaudah lah, gue bukain kuncinya, lo yang masuk,"

"Kalo ada orang?"

"Yaudah, gue lari duluan,"

Plakkk

"HWANG!"

Yunseong decak pelan dan akhirnya ngangguk. Gue senyum dan nyubit pipi Yunseong.

"Sakit, Bangsat!" Yunseong nepis tangan gue kenceng.

"Gue gemes tau kalo lo kayak gini," ucap gue sambil buka password apartemen "sana masuk, lo keliling dulu,"

Yunseong masuk, 10 detik kemudian dia teriak dari dalam.

"Sepi Han, sini buruan!" teriak Yunseong.

Gue masuk dan lihat Yunseong duduk di sofa sambil ngebuka toples kue. Gue cuma decak dan nglewati dia. Gue masuk kamar niat mau ambil baju dan balik lagi ke kost-nya Chaewon.

"Na..."

Gue natap Mas Seungwoo yang sekarang duduk di ranjang.

"Mas nggak kerja?!" tanya gue nggak percaya.

"Gimana mau kerja, kamunya kabur,"

Gue rolling eyes yang bikin Mas Seungwoo senyum. Gue jalan ke lemari dan ngambil koper gue yang gue taruh di atas lemari.

"Masih marah?"

Gue diem dan lebih milih buat masukin beberapa pakaian ke koper. Mas Seungwoo berdiri dibelakang gue.

"Bilang sama Yunseong, suruh balikin kamu lusa,"

Gue natap Mas Seungwoo bingung.

"Marah tu nggak boleh lebih dari 3 hari Na,"

Gue masih diem. Ini gue marah masih aja tetep diatur sama dia mah. Heran lama-lama.

"Na, Mas ngomong. Jangan dicuekin."

"Apa sih Mas,"

"Kamu boleh marah, tapi jangan cuekin orang kalo lagi diajak omong,"

"Kalo gini namanya aku gak jadi kabur!" teriak gue gemes.

"Iya emang, nginep,"

"Bodo ah,"

Gue keluar terus langsung narik Yunseong yang duduk di sofa.

"Eh santai lah woi," protes Yunseong yang bikin gue noleh.

"Bisa diem nggak?" tanya gue.

"Iya iya diem,"

"Seong, bawa mobilnya ati-ati,"

"Lho Bang?! Nggak kerja?!"

"Lo itu tadi ngapain sih?! Gue juga udah teriak dari tadi!" dengus gue yang langsung ninggalin Yunseong keluar apartemen.

***

"Jadi lo tadi balik?"

"Iya,"

"Dianter Petite?"

"Hm,"

"Ketemu Mas Seungwoo, dan faktanya dia nggak kerja hari ini?!"

"Iya iya Chaewon... Gue tau lo anaknya pinter makanya keterima jalur undangan, jadi lo jelas tau maksud cerita gue dari awal," dengus gue.

Chaewon ketawa dan ngelanjutin lapraknya lagi. Gue kembali fokus sama makalah gue. Kita berdua diem lumayan lama sampe akhirnya Chaewon beberes.