26

753 104 10
                                        

Hal pertama yang gue lakuin pas kesadaran gue kekumpul adalah nyari handphone. Ini masih pagi, iya sekitar jam 6 pagi. Gue buka handphone dan lihat ada beberapan dial phone dari Seungyoun. Persetan sama Seungyoun. Gue udah nggak peduli sama tunangan orang.

Mas Pacar

deleted?
yes | no

Gue bukan orang yang suka block nomer orang yang bermasalah sama gue. Dibilang bermasalah sebenernya enggak sih, namanya juga pacaran, ya pasti bakal putus. Tapi gue nggak nyangka aja kalo putusnya bakal kayak gini. Kadang gue iri sama Mas Hangyul, walau putus nyambung sama Mbak Sian, ujungnya mereka bisa lamaran dan nikah tahun depan. Sedangkan gue? Boro-boro kebayang nikah. Semalem aja abis putus.

"Astaga..."

Pipi gue panas. Kenapa gue harus inget kejadian semalem. The way he kiss me and...

"HANNA BEGO!!" pekik gue pelan.

Demi dewa, gue udah nggak ada muka didepan manusia bernama Han Seungwoo itu. Dan semalem, kalo aja handphone Mas Seungwoo nggak bunyi. Maybe we'll do that. It would happened. And because of that fucking phone...no, I think, I have to thanks someone that called him last night.

"Hanna?"

"Mampus..." pekik gue yang langsung nyelimutin badan gue lagi.

Baru pikiran gue kemana-mana, suara Mas Seungwoo kedengeran dari depan pintu. Gue tau, suaranya agak kedengeran aneh. Tapi gue juga nggak bisa ketemu dia sekarang. Gue kepalang malu.

Oke, perlu gue lurusin. Gue emang terbiasa buat skinship sama orang. Siapapun tanpa terkecuali. Gue biasa nempel-nempel sama Yunseong atau Donghyun, gue juga bisa meluk Dongpyo atau Junho tanpa canggung. Bahkan gue juga biasa kalo Mas Seungwoo suka ngusel-usel gue bahkan sampe cium-cium muka gue. Tapi ya, sebatas itu. Nggak sampe tadi malem...nggak, gue nggak mau cerita, itu terlalu memalukan.

drtt drttt

"ASTAGHFIRULLAH KAGETT!!"

Gue bahkan sampe teriak kaget gara-gara handphone gue getar. Kak Sinbi nelfon. Astaga.

Incoming call
Sinbi Hwang

"Halo Kak?"

"Oit Han, tumben
udah bangun..."

"Kalo cuma
mau ngeledek,
gue matiin,"

"Yaelah sensi amat,
sinilah, gue mau
ngundang lo makan,"

"Tumben, acara
apaan?"

"Gak ada sih,
kumpul aja, ini kan
hari sabtu, paling lo
juga nggak ngapa-ngapain.
Ayolah kumpul,"

"Full team nggak?"

"Iya, si Donghyun
mau bolos aja katanya,"

"Gila!"

"Udah lo entar jam s..."

"GUE KESANA
SEKARANG AJA!"

"Yaudah dih,
gausah teriak, buruan
kalo mau kesini,"

Gue langsung ngangguk dan nutup telfon dari Kak Sinbi. Pikiran gue cuma satu. Makin cepet gue pergi hari ini, makin gampang gue ngehindar dari makhluk bernama Han Seungwoo. Dan kayaknya buat beberapa hari kedepan gue harus nginep di tempat Yunseong. Nggak ada jalan lain. Gue akhirnya lompat dari kasur dan langsung masukin 3 potong baju buat dua hari kedepan. Mandi? Nggak, pilihan terbaik adalah mandi dirumah Yunseong.

Roommate [Han Seungwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang