Roommate [Han Seungwoo]

18

"Udah besok ulangin ya, kabur lagi. Tau nggak, Tante Yeonhee pusing nyariin, kal..."

"Mas udah ya,"

"Kamu kalo nggak diomelin entar pasti diulang lagi,"

"Aku kabur sama Yunseong, bukannya sendiri,"

"Iya masih gapapa kalo kamu emang sama Yunseong, kalo kamu diculik? Terus kita nggak ada yang tau, bisa panjang uru..."

"Iya oke, udah ya, Mas Seungwoo, Kakakku tercinta setelah Mas Hangyul, teman masa kecilku, udah ya. Aku capek Mas, abis dimarahin Seungyoun, terus aku harus dimarahin Mas juga?"

Mas Seungwoo akhirnya diem setelah hampir dua jam ngomelin gue. Sejak gue masuk ke rumah, dari masih ada manusia bernama Cho Seungyoun, sampe itu orang pulang, Mas Seungwoo tetep aja nerocos ngomel. Iya emang sih, Mas Seungwoo tu jarang ngomong, tapi sekali dia kesel, terus dia ngomel, udah deh, habis.

"Yaudah, sana kamu istirahat. Besok, jangan lupa kita ke nikahan temen Mas,"

Mas Seungwoo ngusap kepala gue lembut. Gue ngangguk dan beranjak dari tempat gue. Tapi gue inget sesuatu yang bikin gue balik duduk.

"Oh iya Mas, besok anterin juga ya..."

"Kemana?"

"Nikahan kakak tingkat aku,"

"Kan besok kita..."

"Habis itu okey? Aku udah bilang kita dateng pas after party,"

Mas Seungwoo ngangguk dan nyuruh gue ke kamar. Gue nurut dan langsung lari ke kamar. Sampe dikamar gue langsung tiduran dan denger handphone gue bunyi. Chaewon nelfon.

"HEH, PACAR GUE LO UMPETIN DIMANA?!"

"Nggak ada, gue udah di apartemen ini. Lo tanya Seungyoun aja,"

"Nggak ada, Bang Uyon nggak ketemu si Yunseong,"

"Ya terus?"

"Tanyain Mas Seungwoo,"

"Tanya sendiri,"

"Nggak berani lah supri! Lagian lo yang bikin dia kena masalah!"

"Enggak ya!"

"Iya!"

Dan malem itu gue habisin dengan teriak balesin telfon Chaewon sampe pintu gue digedor Mas Seungwoo beberapa kali.

***

"Mas kenapa beli 3 dress sih?!"

Gue nongolin kepala gue dari pintu kamar keluar. Mas Seungwoo udah siap, sedangkan gue bahkan masih pake handuk. Gue bingung milih baju. Sebenernya itu yang bikin bingung itu karena Mas Seungwoo beliin 3 dress. Gue emang nggak check paperbag dari dia tempo lalu. Ya, karna gue pikir dia beliin satu dress.

"Pake satu aja,"

"Ya iya! Dipikir aku gila apa pake dress langsung lapis 3?!" bales gue sewot.

"Yaudah buruan, telat ini nanti,"

"Yang mana ini ihh!"

"Yang paling kamu suka,"

"Suka semua!"

"Pake aja semua,"

"Mas!"

"Terserah kamu, Na..."

Gue nutup pintu dan mandang 3 dress itu bingung. Tapi akhirnya pilihan gue jatuh di dress warna item. Sebenernya nggak bisa dibilang dress juga, tapi ya udah lah.