CHAPTER 31

117 10 6
                                    

"Eh? t-tante?!" Jawab Erpan terkejut.

Zen, Adit, Nelson, dan juga Riri membalikan pandangannya ke wanita berparuh bayah tersebut.

"Ada apa ya tan datang kerumah saya?" Tanya Erpan dengan baik-baik terhadap wanita tersebut.

"Dimana anak saya?" Tanya wanita berparuh bayah tersebut dengan tegas.

Semuanya terlihat kebingungan, mana mungkin anak wanita tersebut ada di rumah Erpan.

"Clarissa dimana?!" Tanya wanita tersebut dengan kasar.

Semuanya terkejut setelah mendengar nama mantan kekasihnya Erpan.

"Clarissa? Mana mungkin Clarissa di sini tan" jawab Erpan menjelaskan.

Wanita berparuh bayah tersebut masuk dengan menyelonong melewati Erpan tanpa izin. Ia menghampiri Riri yang sedang duduk di sofa.

Wanita tersebut memegang pipi Riri sambil berucap. "Clarissa, ini ibu nak"

"Clarissa?!" Kompak mereka setelah terkejut wanita berparuh bayah tersebut menyebut nama Clarissa pada Riri.

"Clarissa? Maaf nama aku Riri Tante" jawab Riri lalu melepaskan tangan wanita tersebut

"Kamu Clarissa nak anak ibu" jawab wanita tersebut meyakinkan sambil memegang tangan Riri.

Suasana di situ seketika hening, lantaran semuanya terkejut ternyata wanita yang Erpan temukan ternyata mantan kekasihnya sendiri.

Wanita tersebut menarik paksa tangan Riri untuk ikut pulang dengannya, sedangkan Erpan hanya terdiam karena tidak mungkin dia menghalanginya, karena itu adalah ibu Clarissa.

"Kak Erpan! Riri gak mau, Riri mau sama kak Erpan aja!.." teriak Riri sambil berusaha melepas genggaman tangan wanita berparuh bayah.

"Riri.." Erpan bergumam, ia menunduk seolah tidak bisa melakukan apa-apa.

"Ternyata, selama ini Riri itu Clarissa.." batin Nelson sambil melihat Riri yang di tarik paksa.

"Kak Nelson!" Panggil Riri dengan nada yang kencang.

Tanpa sengaja Riri mengeluarkan air mata, mungkin karena ia takut, pikiran dia masih seperti anak kecil karena lupa ingatan.

Akhirnya Riri pasrah, tidak ada yang membantunya untuk menghindar dari genggaman tangan wanita berparuh bayah itu.

Diluar rumah, sudah ada kakak lelaki Clarissa yang sudah menunggu Riri dan wanita tersebut. Riri dan wanita tersebut masuk kedalam mobil.

Erpan, Zen, Adit, dan juga Nelson tidak bisa membayangkan, wanita yang selama ini dirumah Erpan adalah. Clarissa.

"Clarissa masih hidup?.." gumam Erpan sambil melihat mobil yang jalan menjauhi rumah Erpan.

"Gua gak nyangka, selama ini Clarissa ada di rumah ini" Adit pun bergumam.

"Riri..." Batin Nelson sambil melihat gelangnya yang sama dengan Riri.

----


Riri terbangun dan melihat dirinya ada di atas kasur. Ia melihat sekeliling ruang kamar tersebut, warna dinding merah muda, terlihat banyak boneka beruang berukuran kecil maupun besar, hiasan yang rata-rata berwarna merah muda.

Riri tak tahu ada dimana dia sekarang. Riri mencoba untuk berdiri, kepalanya sedikit pusing, mungkin karena ia habis menangis.

Riri mengelilingi setiap sudut kamar tersebut. Riri melihat satu foto perempuan yang sedang bersama dengan lelaki. Riri mengambil bingkai foto tersebut dan melihatnya dengan teliti, wajahnya serasa tidak asing baginya.

Accidentally || Erpan1140 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang