CHAPTER 21

103 13 0
                                    

Riri terbangun dari tidurnya, ia melihat ke arah dinding untuk melihat pukul berapa sekarang. Ternyata sudah pukul 04:10.

Riri mengumpulkan nyawanya yang belum sepenuhnya kumpul, ia memegang keningnya yang ternyata masih sakit.

Tiba tiba Riri teringat kembali dengan mimpinya yang tadi pagi, dia sangat penasaran siapa lelaki tersebut?.

Riri mencoba untuk berdiri, rasa pusing di kepalanya tiba tiba muncul, Riri mencoba menyeimbangkan dirinya.

Ternyata dengan tidur yang cukup lama tersebut, tidak mengurangi rasa sakitnya.

Riri membuka pintu kamar, lalu menutupnya kembali. Mencoba menuruni tangga dengan hati hati, pusing di kepalanya masih terasa, ia memegang kepalanya sambil menyeimbangkan dirinya.

Saat sudah dibawah, Riri melihat keempat pria yang sedang sibuk dengan handphonenya masing-masing.

Saat Riri mencoba untuk menghampiri Erpan, Riri terjatuh karena tidak bisa menyeimbangkan dirinya.

Otomatis Erpan langsung menghampiri Riri, Erpan membantu Riri untuk bangun lalu duduk di sofa.

"Eh Riri kok bisa jatuh, lo istirahat aja sana" suruh Erpan sambil memegang kepala Riri.

Riri hanya menggelengkan kepalanya, mungkin Riri sudah cukup tidur barusan.

"Riri pusing" gumam Riri yang memberi tahukan yang di alaminya saat ini.

"Ya udah lo duduk dulu disini, biar gue ambilin minum" pamit Erpan sambil berlari kecil ke dapur.

Nelson duduk disamping Riri yang ingin juga mengecek kembali keadaan Riri.

"Cepet sembuh ya ri" gumam Nelson pada Riri sambil memegang kepalanya.

Riri mengangguk apa yang di katakan Nelson barusan, Nelson tersenyum tipis. Tak lama Erpan kembali dengan membawa minuman air putih.

"Nih ri minum" suruh Erpan sambil menyodorkan gelas yang berisi air putih.

Riri mengambil gelas itu dari tangan Erpan, lalu meminumnya.

"Yah Riri sakit, gak seru deh" keluh Adit yang melihat kondisi Riri.

"Cepet sembuh ya ri, biar bisa main Ama kucing lagi" kata Zen.

Riri hanya bisa mengangguk sambil tersenyum tipis, Riri juga tak menyangka ia bisa sakit seperti ini.

"Istirahat lagi sana ri" suruh Erpan pada Riri.

"Gak mau, Riri mau nonton aja" keluh Riri, karena memang dia pasti bosan hanya di kamar saja.

"Huhh.. ya udah deh gak papa" Erpan yang membiarkan Riri menonton tv.

TBC

GWS RIRI!
Gimana dengan chapter yang ini? Terlalu dikit ya? Ya maaf:v

Accidentally || Erpan1140 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang